REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung mencatat sebanyak Rp 2,6 triliun uang telah beredar ke masyarakat di daerah itu lewat program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri 2023 atau Serambi.
"Selama pelaksanaan program Serambi yang dilaksanakan menjelang Lebaran 2023, penukaran uang oleh masyarakat melalui perbankan telah berkisar Rp 2,6 triliun," kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Tony Noor Tjahjono, di Bandarlampung, Kamis (13/4/2023).
Ia mengatakan tingginya uang beredar di masyarakat itu, pertanda pertumbuhan ekonomi Lampung mulai bertumbuh.
"Tahun ini peredaran uang jauh lebih tinggi dari sebelumnya sebab setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut aktivitas masyarakat kembali pulih, dan pertumbuhan ekonomi tahun ini jauh lebih tinggi dari tahun kemarin," kata Tony.
Dia menjelaskan diproyeksikan pertumbuhan ekonomi Lampung tahun ini sekitar 4,7 hingga 5,2 persen, lebih tinggi dari tahun 2022 sebesar 4,2 persen.
"Ini terlihat dari kegiatan penukaran uang hari ini meski baru hari pertama, diperkirakan sudah ada 1.000 orang yang hadir untuk menukarkan uang. Sedangkan ini dilakukan selama empat hari," ucap Tony.
Menurut dia, layanan penukaran uang di lingkungan Kantor BI Lampung itu sudah disediakan sebanyak 11 loket penukaran yang dilakukan secara drive thru ataupun layanan konvensional. "Layanan penukaran uang ini maksimal Rp 3,8 juta, ada layanan penukaran nontunai. Diharapkan sampai akhir Ramadhan uang yang beredar bisa mencapai Rp 3 triliun," tambahnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan penukaran di konter resmi ataupun di perbankan untuk mencegah adanya kendala dalam penukaran uang. BI perwakilan Lampung guna memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 2023 telah menyiapkan dana tunai banyak Rp 4,5 triliun, meningkat 20,9 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,7 triliun.