REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Sebuah jembatan penyeberangan yang penuh sesak runtuh ke dalam sungai berbatu di Kashmir, wilayah yang dikuasai India. Tragedi itu terjadi ketika sebuah jembatan yang dipadati lebih dari 100 orang saat sedang merayakan sebuah festival.
Dalam tragedi itu, menewaskan seorang anak perempuan berusia 10 tahun dan melukai sedikitnya 70 orang, pihak berwenang mengatakan pada hari Jumat (14/4/2023). Setelah jembatan runtuh, polisi dan tim penyelamat bergegas ke lokasi jembatan yang ambruk itu.
"Jembatan yang berbahan besi ringan itu, tidak dapat menahan beban para pengunjung yang sedang merayakan musim panen musim semi," kata Joginder Singh, seorang administrator sipil di distrik Udhampur.
Kapasitas maksimum jembatan yang sempit itu diperkirakan hanya sekitar tiga lusin orang, katanya. Sementara korban yang didapati tim penyelamat, seorang gadis dinyatakan meninggal dunia.
Korban tewas itu sempat dibawa ke rumah sakit, sebelum akhirnya dinyatakan tewas. "Selain itu, setidaknya terdapat tujuh orang berada dalam kondisi kritis," kata Singh.
Sementara puing reruntuhan pagar merah jembatan dan dek hijau tergeletak melintang di dasar sungai setelah runtuh. Sedangkan para pengunjung menyusuri tepian sungai atau menyeberang ke dalam air.
Sebuah kuil Hindu berkubah putih berdiri di dekat sungai, diapit oleh bukit-bukit berhutan. Di rumah sakit, seorang wanita muda meringis kesakitan saat ia digendong oleh dua warga sipil yang tampaknya membantu upaya penyelamatan.
Konstruksi yang buruk dan beban berlebih sering kali menjadi penyebab runtuhnya jembatan dan bangunan di India. Pada bulan Oktober, setidaknya 132 orang tewas ketika sebuah jembatan gantung yang telah berusia satu abad runtuh ke dalam sebuah sungai di negara bagian barat, Gujarat, dan menyebabkan ratusan orang jatuh ke dalam air.
Diperkirakan, ini merupakan salah satu kecelakaan terburuk di negara ini dalam satu dekade terakhir. Kashmir terletak di pegunungan Himalaya yang terjal, dan India dan Pakistan masing-masing mengklaim wilayah yang terbagi ini secara keseluruhan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika