Sabtu 15 Apr 2023 14:00 WIB

Wali Kota Bandung Yana Mulyana OTT KPK, Ini Respons Ridwan Kamil

Ridwan Kamil menegaskan, pelayanan publik di Kota Bandung tak akan terganggu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan kasus OTT KPK yang menimpa Wali Kota Bandung Yana Mulyana./ilustrasi
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan kasus OTT KPK yang menimpa Wali Kota Bandung Yana Mulyana./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan kasus OTT KPK yang menimpa Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Ridwan Kamil mengaku sangat mengungkapkan perasaannya karena ia pernah menjadi mantan Wali Kota Bandung.

"Sebagai gubernur saya sangat prihatin. Sebagai mantan wali kota Bandung, saya sangat sedih susah diceritain perasaannya. Saat ini sebagai kedinasan sangat prihatin," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai sidak harga ke Pasar Kosambi, Sabtu (15/4/2023).

Baca Juga

Emil menjelaskan, sebagai pribadi yang dulu mengurusi Bandung ia sedih. Karena, bahkan reformasi segala rupa dilakukan di Bandung. "Ini tadi saya ke sana juga menitipkan pelayanan publik keluarga Bandung yang Insya Allah tidak terganggu," katanya.

Emil menegaskan, pelayanan publik di Kota Bandung tak akan terganggu karena ia telah mengarahkan Sekda Kota Bandung Ema Sumarna untuk segera mengambil keputusan. Apalagi menjelang menjelang mudik lebaran butuh koordinasi lapangan yang luar biasa.

"Jadi Insya Allah, tidak akan terganggu yang sensitif kepada seluruh kepala daerah di 27 kota Kabupaten untuk selalu mengedepankan integritas ingat niat kita dalam memimpin melayani masyarakat bukan lain-lainnya," paparnya.

Emil berharap semua pejabat menjadikan benteng integritas ini sebagai yang utama. Begitu juga sebagai kepada semua SKPD. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement