Sabtu 15 Apr 2023 16:11 WIB

Beredar Flyer 'Bimtek Tips dan Trik Cegah OTT KPK' dengan Foto Walkot Bandung 

Belum dipastikan flyer beredar setelah Wali Kota Bandung di OTT KPK atau sebelumnya.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan keterangan kepada awak media di Balai Kota Bandung, usai terciduknya Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Sabtu (15/4/2023).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan keterangan kepada awak media di Balai Kota Bandung, usai terciduknya Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Sabtu (15/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebuah flyer berisi undangan bimbingan teknis (bimtek) mencegah korupsi pengadaan barang dan jasa di pemerintah daerah beredar di pesan whatsapp. Terpampang pula foto Wali Kota Bandung Yana Mulyana dengan narasi masih tahap konfirmasi yang diduga akan menjadi narasumber.

Pada flyer itu kegiatan akan dilaksanakan pada 18 April 2023 secara online pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB. Bonus materi tambahan bimtek dalam flyer yaitu tips dan trik mencegah OTT KPK.

Mereka yang mengikuti kegiatan harus berinvestasi sebesar Rp 3 juta dengan kuota terbatas serta khusus kepala daerah dan perangkat daerah. Namun, belum dipastikan apakah flyer tersebut beredar setelah Wali Kota Bandung di OTT KPK atau sebelumnya.

Saat menggelar konferensi pers, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengaku, tidak mengetahui agenda tersebut. Namun, apabila benar terdapat kegiatan tersebut, maka dapat digantikan oleh pejabat lain.

"Saya agenda itu belum tahu, tanggal 18 belum tahu. Saya belum tahu agenda pimpinan Senin dan Selasa seperti apa.  Biasanya satu malam kecuali jauh-jauh hari ini, bisa saja tergantikan pejabat lain," ujarnya di Balai Kota Bandung, Sabtu (15/4/2023).

Ia sendiri merasa prihatin dan terkejut dengan peristiwa operasi tangkap tangan kepada Wali Kota Bandung. Ema memastikan, bahwa pelayanan akan berjalan dengan baik.

Sebelumnya, KPK merilis pada Jumat (14/4/2023) telah melakukan operasi tangkap tangan terhadap beberapa orang yang sedang melakukan tindak pidana korupsi. Mereka diduga terkait suap menyuap pengadaan barang dan jasa di wilayah Kota Bandung.

"Beberapa orang yang ditangkap diantaranya, benar Wali Kota Bandung. Saat ini sudah dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaaan di Gedung Merah putih Jakarta," ujar juru bicara KPK Ali Fikri melalui keterangan resmi.

Dia mengatakan mereka diduga terkait suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet. Jumlah yang ditangkap sejauh ini sembilan orang termasuk Wali Kota Bandung dan beberapa pejabat lainnya di Dinas Perhubungan Kota Bandung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement