Jumat 21 Apr 2023 17:00 WIB

Tanpa Banyak Pantangan, Diet Viral Ini Manjur Turunkan Berat Badan

Biasanya, diet menjadi gagal karena orang sukar mengikuti pantangannya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka sayuran (Ilustrasi). Belakangan, diet yang membebaskan pelakunya dari pantangan makan menjadi viral di media sosial. Menurut ahli gizi, pola diet itu manjur karena membuat orang mengasup aneka makanan bernutrisi untuk mengimbangi makanan yang biasanya menjadi pantangan di diet lain.
Foto: pixabay
Aneka sayuran (Ilustrasi). Belakangan, diet yang membebaskan pelakunya dari pantangan makan menjadi viral di media sosial. Menurut ahli gizi, pola diet itu manjur karena membuat orang mengasup aneka makanan bernutrisi untuk mengimbangi makanan yang biasanya menjadi pantangan di diet lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biasanya, diet gagal karena orang biasanya tidak dapat mengikuti pantangan makannya. Sebenarnya, ada sejumlah pola diet yang dianggap keliru oleh para ahli.

Contohnya, diet paleo yang menuntut pelakunya mengurangi makanan berbasis pertanian dan pabrikan, seperti susu dan biji-bijian. Sementara itu, diet keto mengurangi sedikit atau bahkan tanpa karbohidrat.

Baca Juga

Ada pula diet makanan mentah. Pelakunya memilih untuk tidak menyantap apa pun yang dimasak di atas suhu 46,1 derajat Celcius.

Di sisi lain, ada diet populer lain seperti diet Mediterania dan diet Mayo Clinic. Kedua pola diet ini tidak menuntut pelakunya berpantang terlalu banyak jenis makanan dan lebih condong untuk mengajak mengasup makanan bergizi yang enak untuk dimakan.

Konsep pola makan seperti itulah yang menginspirasi diet kekinian. Prinsip "tambah, jangan kurangi" memikat orang-orang yang kesulitan mengikuti diet dengan beragam restriksi.

Apa artinya "tambahkan, jangan kurangi" dalam hal nutrisi?

Ahli diet terdaftar Kylie Sakaida, melalui akun TikTok-nya, mengingatkan tentang fokus pada menambah nutrisi, bukan mengurangi. Sakaida juga masih makan wafel kegemarannya untuk sarapan, tetapi melengkapinya dengan sumber gizi lainnya.

Jadi, saat sarapan wafel, Sakaida menambahkan greek yoghurt, selai kacang, dan madu untuk protein. Lalu, dia taburkan pula kacang yang baik bagi kesehatan jantung dan dapat memberi sensasi renyah, serta pisang untuk tambahan serat.

"Selalu ingat untuk fokus pada apa yang ditambahkan, bukan apa yang dikurangi untuk menu makanan Anda," kata Sakaida, seperti dikutip dari laman Today, Jumat (21/4/2023).

Ahli diet terdaftar lainnya, Ilana Muhlstein, yang berhasil turun berat badan sebanyak 45 kilogram, menerapkan prinsip "tunda, jangan menyangkal". Alih-alih meredam keinginan untuk ngemil kue manis, menurut dia, alangkah baiknya memilih makanan bergizi terlebih dulu.

Dengan begitu, perut tidak akan kenyang dengan kue-kue. Menyantap kue lebih dulu bisa membuat malas makan dan membuat tubuh malah terus menginginkan makanan manis.

"Ini semua tentang menambahkan, bukan mengurangi," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement