Kamis 20 Apr 2023 08:22 WIB

Pengelola Destinasi Wisata Wajib Jalankan Manajemen Keramaian Saat Libur Lebaran 

Pengelola destinasi wisata perlu melakukan penanganan pada penumpukan wisatawan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung beraktivitas di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (31/12/2022). Ia pun menjelaskan, pihaknya ingin wisatawan yang berlibur saat lebaran tetap aman dan nyaman dengan memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan keberlanjutan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung beraktivitas di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (31/12/2022). Ia pun menjelaskan, pihaknya ingin wisatawan yang berlibur saat lebaran tetap aman dan nyaman dengan memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan keberlanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan pengelola destinasi wisata memperhatikan manajemen keramaian atau crowd management saat musim libur Lebaran 2023. Ia pun menjelaskan, pihaknya ingin wisatawan yang berlibur saat lebaran tetap aman dan nyaman dengan memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan keberlanjutan.

Hal itu ia sampaikan saat meninjau kesiapan destinasi menyambut libur lebaran di Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (19/4/2023). “Untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan saat libur lebaran. Saya titip pengelolaan crowd management, flow pengunjung dan kalau ada penumpukan harus diberikan penanganan khusus. Dan pastikan semua wahana dalam keadaan baik, dan keselamatan pengunjung yang utama,” katanya.

Baca Juga

Sandiaga juga mengimbau masyarakat yang ingin berwisata saat libur lebaran harus memperhatikan berbagai aspek. Pertama berwisata di Indonesia saja.

“Untuk masyarakat di sekitar Jakarta ini ada destinasi favorit dari tahun ke tahun terus meningkatkan kualitasnya, yaitu Ancol, sangat terjangkau. Namun kami menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan saat berwisata,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pembangunan Jaya Ancol Cahyo Satrio Prakoso mengatakan, pihaknya melakukan kesiapan mulai dari Ramadan sampai perayaan Lebaran di Ancol. 

“Kami mengantisipasi kunjungan paling tinggi itu terjadi pada hari kedua lebaran pengunjung selalu paling tinggi. Intinya Ancol siap menerima menerima kunjungan wisatawan,” katanya.

Cahyo Satrio Prakoso juga menjelaskan pada saat hari normal, Ancol dikunjungi 20-30 ribu orang, untuk hari minggu 30-50 ribu orang. Namun saat Lebaran bisa meningkat 2-3 kali lipat bisa mencapai 120 ribu kunjungan perhari.

Terkait crowd management, pihak Ancol juga memastikan kesiapan menghadapi lonjakan pengunjung. Sebagai gambaran, saat perayaan tahun baru selama 24 jam record tertinggi yang pernah ada Ancol dikunjungi 300 ribu orang. “Untuk lebaran ini saya yakin fullnya tidak akan mencapai 120 ribu orang,” katanya.

Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Claudia Ingkiriwang mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan dari sisi keamanan, fasilitas, dan infrastruktur. Kemudian, mempersiapkan pengalaman bagi pengunjung sendiri seperti aktivitas-aktivitas, event-event, hiburan dendang riang lebaran, alat-alat musik dari seluruh Indonesia yang dikemas, hingga kebudayaan. 

“Target pengunjung 40 ribu per hari. Dimana kapasitas TMII mencapai 70 ribu pengunjung. Atraksi hiburan menjadi daya tarik utama, taman burung, dunia air tawar dan kereta gantung, pembelian tiket secara online di www.tamanmini.com atau bisa mengunjungi loket langsung namun dengan ketersedian kuota yang masih ada dan pembayaran nontunai,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement