Sabtu 22 Apr 2023 14:16 WIB

Cerita Khofifah Jalan Kaki ke Masjid Al Akbar Usai Terjebak Macet

Ibadah sholat Ied di Masjid al Akbar Surabaya diikuti 60 ribu jamaah.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku harus berjalan kaki menuju Masjid Al Akbar ketika akan melaksanakan shalat id, lantaran mobil yang ditumpanginya terjebak kemacetan di sekitaran Jalan Gayungsari Barat dan Jalan Masjid Agung Timur, Sabtu (22/4/2023).

Khofifah menempuh jarak sekitar 500 meter dan tiba di area pelataran Masjid Al Akbar Surabaya pada pukul 05.59 WIB, atau empat menit sebelum pelaksanaan shalat id dimulai. Ia masuk melalui pintu utama pelataran masjid, lalu selanjutnya menuju shaf yang ada di bagian bangunan utama.

Meski harus menerobos kemacetan dengan berjalan kaki, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu tetap merasa senang. Sebab bisa berjumpa dan menyapa para jamaah di sepanjang perjalanan.

"Biasa, senang saya. Berarti ada satu semangat yang luar biasa untuk melaksanakan Idul Fitri, terutama di Masjid Nasional Al Akbar ini," kata Khofifah kepada wartawan.

Menurut dia tingginya animo masyarakat dalam melaksanakan sholat Idul Fitri 1444 Hijriah tak hanya muncul di Masjid Al Akbar saja, namun juga di lokasi lainnya.

"Saya kira hal yang sama juga terjadi di tempat ibadah yang lain, apakah di masjid atau di lapangan-lapangan," ujarnya.

Khofifah menyebut pelaksanaan sholat Ied tetap berjalan kondusif, sekalipun di tengah besarnya jumlah kedatangan jamaah yang melaksanakan ibadah di sana.

"Saya menikmati suasana itu dan ketika melihat jamaah, saya menyampaikan terima kasih karena tertib. Mereka bersemangat dan khusyuk mengikuti sholat Idul Fitri, sekaligus mendengarkan khotbah dari Gus Aam (KH Abdullah Syamsul Arifin)," ujar dia.

Berdasarkan data dari pengelola Masjid Al Akbar Surabaya, tercatat ibadah sholat Ied pagi tadi diikuti 60 ribu jamaah. Mereka memadati setiap lokasi, mulai bangunan utama gedung, lobi, hingga pelataran tempat ibadah.

Sementara, tingginya animo masyarakat untuk melaksanakan sholat Ied di sana menyebabkan munculnya kemacetan, mulai Jalan Gayung Sari Barat, Jalan Raya Wisma Pagesangan, hingga Jalan Masjid Agung Timur.

Kemacetan yang muncul itu membuat sejumlah jamaah terlihat memarkirkan kendaraannya jauh dari titik pelaksanaan sholat Id, kemudian mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement