REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ernesto Maraden Sitorus, mengaku memiliki analisis sendiri di balik pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDIP. Ia mencurigai ada skema mendudukkan Prabowo Subianto dan Puan Maharani di kursi presiden dan wakil presiden.
Fernando menduga, ada makna dari diambilnya Istana Batu Tulis sebagai lokasi pengumuman nama capres dari PDIP. Pada Pilpres 2009, Megawati dan Prabowo pernah mendeklarasikan diri sebagai capres-cawapres di sana, meski akhirnya dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
"Kemungkinan besar Megawati akan menunaikan janjinya pada Prabowo," kata Fernando kepada Republika.co.id, Sabtu (22/4/2023).
Hingga saat ini, cawapres yang akan mendampingi Ganjar belum diumumkan PDIP. Fernando menyinyalir Prabowo bakal mendampingi Ganjar di Pilpres 2024. Menurut dia, ada peluang Ganjar mundur di tengah jalan.
"Sangat mungkin Ganjar Pranowo akan berpasangan dengan Prabowo Subianto karena sudah ada kesepakatan bahwa apabila keduanya memenangkan pilpres, Ganjar Pranowo menjalankan tugasnya hanya setengah periode kemudian dilanjutkan oleh Prabowo," ujar Fernando.
Walau punya kesempatan mengusung capres-cawapres sendiri, Fernando menilai PDIP tak akan bertarung sendirian di Pilpres 2024. Fernando menyebut PDIP masih membutuhkan sosok Prabowo.
"Bahwa Megawati juga memerlukan sosok Prabowo untuk memenangkan pasangan capres yang akan diusung oleh PDI Perjuangan," ujar Fernando.
Bila kondisi tersebut benar-benar terjadi, posisi wapres yang kosong, menurut Fernando, bakal diisi oleh Puan Maharani. Hal ini diyakini Fernando akan mendapat restu parlemen. "Mengisi kekosongan kursi wakil presiden yang ditinggalkan oleh Prabowo akan diisi oleh Puan Maharani melalui pemilihan di MPR," tutur Fernando.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Atas keputusan itu, PDIP tetap punya peluang besar untuk menjadi magnet pembentukan koalisi di Pilpres 2024.
Megawati mengaku, keputusannya tersebut diambil melalui sebuah kontemplasi dengan proses panjang. Keputusan itu diambil setelah selama ini memikirkan, melihat, dan mencermati apa yang telah menjadi harapan rakyat serta memohon petunjuk kepada Allah SWT.