Sabtu 29 Apr 2023 01:31 WIB

Perekonomian Jerman Pada Kuartal Pertama 2023 Stagnan

Perekonomian Jerman menyusut 0,5 persen pada kuartal keempat 2022.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Warga menikmati cuaca cerah di pantai Laut Baltik di depan dermaga di Ahlbeck, Jerman (ilustrasi). Perekonomian Jerman pada kuartal pertama 2023 stagnan.
Foto: Stefan Sauer/dpa via AP
Warga menikmati cuaca cerah di pantai Laut Baltik di depan dermaga di Ahlbeck, Jerman (ilustrasi). Perekonomian Jerman pada kuartal pertama 2023 stagnan.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perekonomian Jerman pada kuartal pertama tahun ini stagnan. Data yang dirilis Jumat (28/4/2023) menunjukkan stagnasi disebabkan turunnya konsumsi pemerintah dan rumah tangga yang diambangi naiknya ekspor dan investasi modal.

Kantor statistik federal Jerman mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) antar kuartal tidak berubah. Jajak pendapat Reuters menunjukkan pengamat memprediksi pertumbuhan 0,2 persen.

Baca Juga

Perekonomian Jerman menyusut 0,5 persen pada kuartal keempat 2022 dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini kembali menimbulkan kekhawatiran resesi teknis yang didefinisikan kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut.

Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi Jerman akan mengalami resesi dan PDB-nya menyusut 0,1 persen pada 2023. Sementara perekonomian euro lainnya akan meluas.

Pemerintah Jerman mempertimbangkan prediksi IMF "dengan sangat hati-hati." Berlin memperkirakan perekonomian terbesar di Eropa itu akan lolos dari resesi.

Berdasarkan proyek ekonomi pada musim semi yang dirilis Rabu (23/4/2023) lalu pemerintah Jerman menaikan prediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini menjadi 0,4 persen dari sebelumnya hanya 0,2 persen.

"Pemulihan bertahan sedang dilakukan, meski lingkungan yang sulit masih berlangsung," kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck. Ia memperkirakan ekonomi Jerman akan tumbuh setelah kuartal pertama. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement