Selasa 02 May 2023 14:25 WIB

Detik-Detik Aksi Penembakan di Kantor MUI dan Permintaan Pelaku ke Satpam

Pelaku penembakan di Kantor MUI belum diketahui identitasnya.

Rep: Eva Rianti/ Red: Muhammad Hafil
 Detik-Detik Aksi Penembakan di Gedung MUI dan Permintaan Pelaku ke Satpam. Foto:  Aparat kepolisian mengamankan seorang pria yang diduga pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023) siang.
Foto: Republika/Nashih Nashrullah
Detik-Detik Aksi Penembakan di Gedung MUI dan Permintaan Pelaku ke Satpam. Foto: Aparat kepolisian mengamankan seorang pria yang diduga pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023) siang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Insiden penembakan yang terjadi di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023) siang diduga dilakukan oleh seorang pria. Saksi mata menyebut, pelaku sempat melakukan aksi perlawanan sampai akhirnya berhasil dibekuk dan digiring ke kantor polisi.

Salah seorang saksi mata bernama Heri yang merupakan driver di Gedung MUI Jakarta mengatakan bahwa pelaku datang ke Gedung MUI Jakarta pada sekira pukul 11.00 WIB. Yang bersangkutan diketahui turun dari mobil Travel yang berasal dari daerah Sumatera.

Baca Juga

"Dia (pelaku) turun dari mobil travel. Security (Satpam) tanya darimana, dia bilang dari Lampung, mau ketemu pimpinan, enggak dikasih, maksudnya ada prosedurnya. Dia gak terima lalu mengeluarkan air soft gun," kata Heri kepada Republika.co.id di Gedung MUI Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Heri mengatakan, usai melakukan aksi penembakan, pelaku langsung berusaha melarikan diri. Namun, sejumlah orang yang ada di sekitar Gedung MUI Jakarta berusaha membekuk pelaku.

"Kabur dia. Lalu dicegat di sini (pelataran Gedung MUI), lalu ditangkap. Sempat ada perlawanan juga. Kita pegang dia (pelaku), lalu air soft gun nya bisa lepas, terjatuh, terus kita ambil," jelas dia.

Menurut penuturannya, usai dilumpuhkan, pelaku kemudian digiring ke kantor polisi

"Pelaku dibawa ke Polsek. Tadi datang ambulans karena sempat enggak sadar, dihajar sama anak-anak," tutur dia. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement