Selasa 02 May 2023 19:02 WIB

Indonesia-Qatar Akan Gelar Konferensi Pendidikan Perempuan Afghanistan Jilid Dua

Pada 2022 Indonesia menggelar International Conference on Afghan Women’s Education.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Perempuan Afghanistan menenun wol untuk membuat karpet di pabrik karpet tradisional di Kabul, Afghanistan, Senin (6//32023). Setelah Taliban berkuasa di Afghanistan, banyak hak dasar perempuan telah dirampas.
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Perempuan Afghanistan menenun wol untuk membuat karpet di pabrik karpet tradisional di Kabul, Afghanistan, Senin (6//32023). Setelah Taliban berkuasa di Afghanistan, banyak hak dasar perempuan telah dirampas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Kerja Sama Internasional Qatar Lolwah Al-Khater di Islamic Art Museum di Doha, Senin (1/5/2023). Selain hubungan bilateral, perkembangan situasi Afghanistan turut menjadi isu utama yang mereka bahas.

Retno mengungkapkan, dia dan Lolwah sepakat untuk membantu rakyat Afghanistan, khususnya di dua bidang utama, yakni kesehatan dan pendidikan. Terkait pendidikan, dibahas tentang sejumlah beasiswa yang akan ditawarkan kepada rakyat Afghanistan, terutama untuk kaum perempuan.

Baca Juga

“Dan guna menindaklanjuti International Conference on Afghan Women Education yang diselenggarakan Desember tahun lalu di Bali, maka direncanakan akan dilakukan pertemuan serupa di Doha pada November tahun ini,” kata Retno dikutip dalam keterangan tertulis yang dirilis Kementerian Luar Negeri, Selasa (2/52023).

Selain itu, Retno dan Lolwah juga sepakat melanjutkan Dialog Trilateral Ulama Indonesia-Qatar-Afghanistan yang kedua. Pada Desember tahun lalu, Indonesia menggelar “International Conference on Afghan Women’s Education” di Bali. Konferensi itu dihelat Indonesia bekerja sama dengan Qatar.

Retno Marsudi mengungkapkan, setidaknya terdapat lima alasan mengapa penyelenggaraan konferensi tersebut sangat penting. Pertama, yakni memperbarui situasi terkini di Afghanistan.

Kedua, menegaskan dukungan untuk semua warga Afghanistan, tanpa terkecuali. Ketiga, menegaskan dukungan terhadap hak-hak perempuan Afghanistan.

Keempat, mengidentifikasi kesenjangan dan mengumpulkan sumber daya guna mendukung pendidikan bagi kaum perempuan di Afghanistan. Kelima untuk memutuskan peta jalan ke depan.

“Acara ini unik karena tak hanya mengumpulkan perwakilan-perwakilan pemerintah, tapi juga organisasi-organisasi internasional, organisasi non-pemerintah, lembaga filantropis, dan komunitas bisnis. Secara keseluruhan terdapat 38 negara untuk organisasi internasional, sembilan organisasi non-pemerintah dan bisnis, sembilan pemimpin perempuan terkemuka dan akademisi. Ini menunjukkan kolektivitas dan persatuan kuat upaya internasional,” kata Retno dalam pengarahan pers bersama Lolwah Al-Khater di Bali, 8 Desember 2022 lalu.

Retno mengungkapkan, selama konferensi berlangsung, dia menyarankan tiga hal. Pertama perlunya menciptakan situasi kondusif untuk partisipasi perempuan Afghanistan di masyarakat.

Kekondusifan itu tak hanya harus diciptakan, tapi juga dipelihara. Terkait hal itu, Retno mengatakan, salah satu upaya yang diambil Indonesia dan Qatar adalah dengan menggelar Trilateral Ulema Meeting di Doha, Juni 2022 lalu.

“Kami akan mempertahankan keterlibatan dengan ulama-ulama Afghanistan di masa mendatang. Pada saat bersamaan, kita harus mendorong kemajuan dalam pembangunan pemerintahan inklusif yang menghormati hak-hak perempuan,” ujar Retno.

Hal kedua yang diusulkan Retno dalam konferensi adalah menjamin pendidikan untuk semua warga di Afghanistan. “Ini penting bagi kita untuk inovatif dan menggunakan semua alat yang tersedia, termasuk community education and distance learning,” ucapnya.

Terakhir, Retno mengusulkan tentang menggerakkan dukungan internasional. Dia menekankan, dukungan teknis dan keuangan dari semua pihak sangat disambut. “Indonesia sudah berkomitmen 1 juta dolar AS untuk mendukung perempuan Afghanistan,” ujar Retno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement