REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan bencana tanah tebing longsor menutup badan jalan sehingga mengganggu akses jalur antarkabupaten di Cineam, Tasikmalaya, menuju Kabupaten Pangandaran lintas selatan, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna mengatakan, tanah tebing yang longsor menutup jalan itu, pada Rabu dini hari, disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Selasa (2/5/2023).
"Longsoran berupa material TPT (tembok penahan tanah) dan tanah menutup jalan," katanya.
Ia mengatakan, hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya menyebabkan tembok penahan tanah tebing ambruk di Jalan Cineam-Singkup KM14, Desa Cisarua, yang menghubungkan dengan Kabupaten Pangandaran, dan longsor juga mengancam bahaya satu bangunan rumah warga. Menurut dia, selain karena hujan deras, longsor disebabkan tembok penahan tanah tebing yang sudah lama, dan sebelumnya juga sudah ada retakan sehingga tidak kuat menahan beban tanah yang akhirnya terjadi longsor.
"Seperti kurang kuat, sebelumnya sudah ada retakan, kelihatannya sudah lama," katanya.
Ia menyampaikan, longsoran tanah tebing yang menimpa badan jalan itu diperkirakan sepanjang 40 meter, dan tinggi sekitar delapan meter sehingga kendaraan roda empat tidak bisa melewati jalur itu, dan harus menggunakan jalur alternatif lainnya.
"Untuk roda empat masih ada beberapa alternatif, bisa lewat Desa Cijulang, Cineam," katanya.
Ia mengungkapkan, wilayah tersebut merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Tasikmalaya dengan tingkat potensi rawan longsor, terutama saat musim hujan. Upaya BPBD Tasikmalaya saat ini, kata dia, sudah menerjunkan sejumlah personel ke lapangan dilengkapi dengan peralatan untuk membersihkan material longsoran tanah agar jalan bisa kembali dilewati kendaraan dari kedua arah.
"Sekarang lagi penanganan menggunakan alat berat dan peralatan lainnya, penyemprotan sisa material longsor," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan ancaman bencana alam karena saat ini wilayah Kabupaten Tasikmalaya masih memiliki potensi turun hujan dengan intensitas tinggi. Untuk mengurangi risiko bencana, jajaran BPBD Tasikmalaya sudah memasang rambu-rambu bahaya, juga menyebarkan informasi tentang imbauan dan peringatan potensi bencana alam melalui media sosial.