REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parasit merupakan organisme yang hidup pada tubuh inangnya dan mengambil nutrisi dari inangnya demi bertahan hidup. Pada manusia, parasit umumnya ditemukan di saluran pencernaan, khususnya pada dinding usus.
Parasit usus, termasuk beberapa jenis cacing, bisa muncul akibat penerapan kebersihan yang buruk. Sebagai contoh, tidak mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan kamar mandi.
Manusia juga bisa terpapar oleh parasit usus karena mengonsumsi daging yang tidak matang sempurna. Buah dan sayur yang tak dicuci dengan benar sebelum dimakan pun bisa membuat manusia terpapar parasit usus.
Bila tak diobati, keberadaan parasit usus di dalam tubuh bisa memunculkan sejumlah masalah kesehatan jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah kelelahan kronis dan masalah sendi.
Menurut ahli gastroenterologi dari Royal College of Physicians UK, Dr Sara Mesilhy, infeksi parasit usus bisa memunculkan beberapa gejala umum. Berikut ini adalah lima gejala tersebut, seperti dilansir Express, Rabu (3/5/2023).
Lapar Setelah Makan
Orang-orang yang terinfeksi parasit usus bisa merasa tetap lapar meski baru saja makan. Rasa lapar ini muncul karena nutrisi dalam makanan diserap oleh parasit.
Di sisi lain, beberapa parasit dapat memproduksi senyawa yang mengganggu pensinyalan terkait nafsu makan dan metabolisme. Parasit pun bisa merusak lapisan sistem pencernaan, menurunkan penyerapan nutrisi, dan memicu malnutrisi pada manusia yang menjadi inangnya.
Masalah Pencernaan dan Penurunan Berat Badan
Parasit bisa merusak usus dan menyebabkan terjadinya sejumlah masalah pencernaan serta penyerapan makanan. Akibatnya, orang yang terinfeksi dapat mengalami gangguan pencernaan seperti diare, sakit perut, dan malnutrisi. Masalah pencernaan yang disertai dengan penyerapan nutrisi oleh parasit dapat membuat orang-orang yang terinfeksi mengalami penurunan berat badan.
Gatal
Keberadaan parasit usus bisa memunculkan rasa gatal dengan beberapa cara. Cacing kremi atau pinworm, contohnya, kerap menetaskan telur di sekitar anus dan membuat area tersebut terasa gatal. Beberapa parasit lain bisa melepaskan toksin yang mampu memicu reaksi alergi serta masalah kulit seperti bentol-bentol atau eksim yang terasa gatal.