Sabtu 06 May 2023 07:00 WIB

Luhut Hormati Surya Paloh Pilih Anies Baswedan

Luhut memberi saran terkait cawapres untuk Anies.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menanggapi tak diundangnya Partai Nasdem oleh Presiden Jokowi hingga wacana pembentukan koalisi besar, di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menanggapi tak diundangnya Partai Nasdem oleh Presiden Jokowi hingga wacana pembentukan koalisi besar, di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto ikut hadir dalam makan siang bersama antara Surya Paloh dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Luhut disebutnya menghormati keputusan politik dari Surya Paloh.

Salah satunya adalah menghormati Partai Nasdem yang mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). Bahkan, berkoalisi dengan dua partai politik dari luar pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga

"Memang tadi juga dipertegas bahwa kita akan tetap mensukseskan Pak Jokowi sampai tahun 2024, itu pasti itu. Jadi itu bukan hal, meskipun ada godaan, godaan itu bisa saja berupa tekanan dan sebagainya, jadi kita tetap dengan moral politik yang baik," ujar Sugeng di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Ia menjelaskan, Luhut paham jika partai politik memiliki hak konstitusionalnya. Dalam hal ini adalah Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres dan tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Kalau Nasdem jelas sampai Pak Surya yang menyebut, kami sudah form dan sebagainya sebagai partai politik yang berkeputusan. Tidak semata-mata untuk kepentingan elektoral baik itu partai maupun dalam konteks hal ini adalah capres, tetapi lebih pada pilihan-pilihan moral etik yang memang harus dilakukan sebagai partai politik," ujar Sugeng.

"Karena dulu kita yang mengusung kepemimpinan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin. Saya kira tadi clear dan itu ditegaskan sekali lagi di hadapan Pak Luhut," kata Ketua Komisi VII DPR itu.

Di samping itu, ia juga mengungkapkan bahwa Luhut memberi saran terkait cawapres untuk Anies. Namun, Koalisi Perubahan disebut sudah mengerucutkan sosok tersebut kepada lima nama.

"Tentang nama, betul ada diskusi dan sebagainya, tapi tidak etis. Betul Pak Luhut juga meng-endorse, katakanlah kalau bahasa kalian (wartawan) kan, meng-endorse ini, meng-endorse itu, dan sebagainya," ujar Sugeng.

Diketahui, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah makan siang. Luhut menyebut bahwa keduanya menemukan titik tengah, khususnya dalam melanjutkan pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Titik tengahnya itu untuk kepentingan nasional, kita kan mau pembangunan ini sudah dibuat Pak Jokowi begitu baik terus kan keberlanjutan. Jadi kita tidak mau sampai ada lagi ke depan ramai-ramai yang nggak perlu yang merugikan kita semua," ujar Luhut di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Luhut kemudian ditanya terkait tidak diundangnya Partai Nasdem oleh Jokowi dalam pertemuan dengan enam ketua umum partai politik. Ia menyebut keduanya tak menyinggung hal tersebut. "Tidak, kita tidak singgung ke situ. Yang kita singgung tadi yang enak-enak saja," ujar Luhut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement