REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) Pertamina melalui Sub-Holding Integrated Marine Logistic berhasil mendistribusikan energi melalui jalur laut dengan 302 kapal kargo yang meliputi kapal domestik 180 unit dan kapal internasional 24 unit. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan selama masa Satgas Rafi, kebutuhan energi dapat terpenuhi dengan baik dengan dukungan ratusan kapal kargo di jalur laut.
"Distribusi berjalan dengan baik, seluruh kegiatan operasional pelabuhan (sandar, lepas, keagenan) dan terminal semuanya dapat berjalan dengan baik," ujar Fadjar dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (6/5/2023).
Jumlah kapal selama Satgas Rafi 2023 meningkat sebanyak lima kapal dari rata-rata normal yaitu 297 unit kapal kargo. Penambahan tonase terjadi pada bahan bakar minyak (BBM) sebanyak tiga kapal, LPG satu kapal, dan avtur satu kapal.
Secara keseluruhan jumlah kapal pengangkut BBM merupakan yang terbesar dengan 197 kapal, disusul LPG 43 kapal, minyak mentah 30 kapal, avtur 16 kapal, dan selebihnya merupakan kapal pengangkut minyak hitam, pelumas (PRX), serta aspal.
Fadjar menambahkan, selama masa Satgas Rafi 2023 pengangkutan kapal kargo Pertamina juga dikawal oleh personel TNI untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan.
"Peningkatan pengawasan kargo serta bunker kapal yang dioperasikan oleh Sub-Holding Integrated Marine Logistics menempatkan TNI di 11 kapal. Ini untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan," kata dia lagi.
Sementara itu, kata Fadjar, sepanjang Satgas Rafi 2023 jumlah kendaraan jalur darat meningkat 5,6 persen dibandingkan arus mudik dan balik di tahun 2022. Hal ini turut berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi BBM terutama bensin (gasoline) yang meningkat 6,4 persen dibandingkan rata-rata konsumsi pada Maret 2023.
Sebaliknya, konsumsi minyak tanah (gasoil) atau diesel baik untuk kebutuhan ritel maupun industri mengalami penurunan sekitar 13 persen dari rata-rata normal. Kebutuhan LPG dan avtur juga sedikit mengalami penurunan dibandingkan rata-rata normal, dimana LPG menurun 1 persen dan avtur 0,6 persen.
"Hal ini menunjukkan memang pergerakan mudik mayoritas menggunakan transportasi darat. Untuk avtur memang turun jika dibandingkan konsumsi normal, tetapi jika dibandingkan Rafi 2022, peningkatan konsumsi avtur di Satgas Rafi 2023 signifikan mencapai 30 persen," ujar Fadjar.