Senin 08 May 2023 16:10 WIB

Pelatih Ungkap Tim Karate Indonesia Dicurangi di SEA Games, Poin Tiba-Tiba tak Dianggap

Meski dicurangi, Tim Karate Indonesia terus berjuang hingga akhir.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Karateka Indonesia Rakawuni Banurea.
Foto: ANTARA/Fauzan
Karateka Indonesia Rakawuni Banurea.

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Pelatih Tim Karate Indonesia Idris Gusti mengatakan terdapat indikasi kecurangan yang dialami timnas pada ajang SEA Games 2023 Kamboja. "Pada posisi skor 3-4, unggul Vietnam, ada sebuah serangan dari atlet kita, Coki (Cok Istri Agung Sanistyarani), masuk. Ketiga juri mengangkat bendera dan menyatakan masuk, dan ternyata tatami manager yang berasal dari Kuwait menganulir poin atau skor itu," kata Idris pada jumpa pers di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, Senin (8/5/2023). 

"Saya maju untuk melakukan protes, meminta blangko protes, namun nyatanya tidak boleh. Saya justru ditarik oleh pihak security. Padahal sudah sesuai dengan rule pertandingan WKF (Federasi Karate Dunia) yang selama ini berlaku di karate dunia. Jadi, memang dari kemarin dirugikan seperti itu," kata dia. 

Baca Juga

Meski demikian, Idris mengapresiasi kerja keras para karateka asuhannya yang terus memberikan penampilan maksimal demi hasil terbaik bagi Indonesia. "Kami melihat kurang fair, tetapi anak-anak alhamdulillah bertanding untuk bendera Merah-Putih sangat luar biasa. Terima kasih kepada NOC yang sama-sama mendukung kamiuntuk melakukan protes. Dari saya, insya Allah berikut kami akan coba lebih baik lagi," ujarnya.

Manajer Tim Karate Yusran Arief menambahkan, telah mengajukan protes kepada pihak-pihak terkait seperti WKF dan Federasi Karate Asia (AKF) yang akan ditembuskan kepada Komite Olahraga Indonesia (KOI/NOC Indonesia).