Senin 08 May 2023 23:09 WIB

Makanan-Minuman Bebas Gula Marak Dijual, Apakah Benar-Benar Menyehatkan?

Produk makanan-minuman bebas gula makin populer di masyarakat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Minuman manis dalam kemasan. Penelitian tentang efek kesehatan jangka panjang makanan-minuman bebas gula masih terus berlangsung.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Minuman manis dalam kemasan. Penelitian tentang efek kesehatan jangka panjang makanan-minuman bebas gula masih terus berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan-minuman bebas gula telah mendapatkan popularitas di kalangan orang-orang yang sadar akan pentingnya kesehatan. Mereka ingin menjadi lebih sehat dan tidak terlalu gemuk. Namun, apakah pilihan sugar free ini memang sehat?

Menurut Harvard Health Publishing, rata-rata 354 ml soda kaleng manis menghasilkan sekitar 150 kalori dan itu hampir semuanya dari gula. Jumlah soda diet yang sama memiliki nol kalori.

Baca Juga

Pilihannya sepertinya tidak perlu dipikirkan lagi. Namun, cara tubuh dan otak manusia merespons pemanis ini sangat kompleks. Karena itu, sangat penting untuk memahami apakah pilihan bebas gula benar-benar sehat.

Chief Dietician at Apollo Spectra Hospitals, Jinal Patel, menjelaskan pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan yang menggantikan rasa manis, tetapi biasanya rendah kalori. Terlepas dari seberapa sedikit pengetahuan akan manfaatnya, penelitian pada hewan telah membuktikan secara meyakinkan bahwa pemanis buatan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, tumor, kanker, dan banyak bahaya kesehatan lainnya.

Menurut Patel, splenda dan stevia adalah pemanis populer yang tidak menambah kalori pada makanan. Keduanya umumnya dianggap aman untuk digunakan, namun penelitian tentang efek kesehatan jangka panjangnya masih terus berlangsung.

"Secara keseluruhan, meskipun gula dan pemanis buatan membuat ketagihan, pemanis buatan menyebabkan Anda lebih lapar, makan lebih banyak sepanjang hari, dan bahkan mengembangkan diabetes," ujar Patel, seperti dilansir laman Indian Express, Senin (8/5/2023).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement