Selasa 09 May 2023 08:13 WIB

Warga Sudan Gantungkan Harapan pada Pembicaraan Mediasi di Jeddah

Dua kubu yang bertikai di Sudan melakukan pembicaraan damai di Arab Saudi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Asap mengepul di Khartoum, Sudan, Rabu, 3 Mei 2023. Banyak orang melarikan diri dari konflik di Sudan antara militer dan pasukan paramiliter saingan.
Foto: AP Photo/Marwan Ali
Asap mengepul di Khartoum, Sudan, Rabu, 3 Mei 2023. Banyak orang melarikan diri dari konflik di Sudan antara militer dan pasukan paramiliter saingan.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Warga Sudan menggantungkan harapan mereka kepada proses mediasi di antara utusan faksi yang bertikai di Arab Saudi. Warga Sudan berharap mediasi tersebut dapat mengakhiri pertumpahan darah, yang telah menewaskan ratusan orang dan memicu eksodus massal.

Sejauh ini belum ada informasi tentang kemajuan pembicaraan yang dimulai pada Sabtu (6/5/2023) antara tentara dan paramiliter Sudan, Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Kota Jeddah, Saudi.

Baca Juga

Para utusan faksi mengatakan, mereka akan berupaya untuk menangani gencatan senjata dan masalah kemanusiaan seperti perjalanan yang aman. Sejauh ini banyak gencatan senjata telah dilanggar sejak konflik meletus pada 15 April.

Kepala Angkatan Darat Abdel-Fattah al-Burhan, pada Senin (8/5/2023) mengatakan, tentara sedang mencari solusi damai. Tetapi diskusi tentang penyelesaian konflik jangka panjang dapat dilakukan setelah kedua pihak mencapai gencatan senjata permanen di Khartoum.