REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah Cina menyambut diterimanya kembali Suriah sebagai anggota Liga Arab. Beijing menilai, hal itu akan mendorong persatuan dan revitalisasi dunia Arab.
“Cina menyambut dan memberi selamat kepada Suriah atas kembalinya ke Liga Arab. Kami yakin ini kondusif bagi kekuatan dan persatuan negara-negara Arab, perkembangan dan revitalisasi dunia Arab, serta perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Ini melayani kepentingan jangka panjang negara-negara Arab,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Wang Wenbin dalam pengarahan pers, Senin, dikutip laman resmi Kemenlu Cina.
Dia mengungkapkan Cina selalu mendukung negara-negara Arab dalam membangun kekuatan melalui persatuan. Oleh sebab itu Beijing secara aktif mendukung Suriah agar dapat kembali bergabung dengan Liga Arab.
Wang mengatakan, pada April lalu, Utusan Khusus Cina untuk Masalah Timur Tengah Zhai Jun mengunjungi Suriah. Zhai berdiskusi dengan para pejabat Suriah tentang upaya politik untuk menyelesaikan krisis di negara tersebut dan memfasilitasi kembalinya Damaskus ke Liga Arab.
“Baru-baru ini, Cina mengirim gugus tugas ke negara-negara Arab yang relevan untuk diskusi mendalam tentang kembalinya Suriah ke Liga Arab. Atas undangan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Qin Gang, Menlu Suriah Faisal Mekdad akan segera mengunjungi Cina. Sebagai teman tulus Suriah dan negara-negara Arab lainnya, Cina menyambut baik dan mendukung solidaritas Arab serta akan terus bekerja tanpa henti sampai akhir,” ucap Wang.
Dalam pemungutan suara yang digelar di Kairo, Mesir, pada Ahad (7/5/2023) lalu, perwakilan negara-negara anggota Liga Arab sepakat untuk merangkul kembali Suriah sebagai anggota. Kesepakatan itu tercapai beberapa hari setelah menlu Yordania, Suriah, Arab Saudi, Irak, dan Mesir menggelar pertemuan di Amman untuk membahas perihal pencapaian solusi politik untuk krisis Suriah. Kursi keanggotaan diberikan lagi kepada Damaskus menjelang perhelatan KTT Liga Arab yang bakal digelar di Arab Saudi.
Ketika konflik di Suriah pecah pada 2011, Liga Arab memutuskan mendepak Damaskus sebagai anggota. Liga Arab mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad karena gagal bernegosiasi dengan pihak oposisi dan menggunakan kekuatan militer berlebihan untuk membungkam mereka. Sejak saat itu, Suriah dikucilkan oleh dunia Arab.