REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres, Jumat (12/5/2023), menyambut baik kesepakatan antara para jenderal yang bertikai di Sudan untuk memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan yang aman di negara tersebut. Namun, Guterres juga menekankan perlunya gencatan senjata yang lebih luas di Sudan.
"Sementara pekerja kemanusiaan, terutama mitra lokal, terus memberikan bantuan dalam keadaan yang sangat sulit, Sekretaris Jendral (Guterres) berharap Deklarasi (Pakta Kemanusiaan) ini akan memastikan bahwa operasi bantuan dapat ditingkatkan dengan cepat dan aman untuk memenuhi kebutuhan jutaan orang di Sudan," kata Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
"Dia (Guterres) mengulangi seruannya untuk gencatan senjata segera dan memperluas diskusi untuk mencapai penghentian permusuhan secara permanen," ujar Dujarric.
Setelah pembicaraan selama satu pekan di kota pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, Angkatan Bersenjata Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menandatangani "Deklarasi Komitmen untuk Melindungi Warga Sipil Sudan," kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Kamis (11/5/2023).