REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat kenaikan penjualan tenaga listrik pada April 2023. Kenaikan itu mencapai 4,83 persen jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Penjualan tenaga listrik secara kumulatif pada April 2023 tercatat sebesar 13,193 GWh.
Hingga April 2023, 13 juta lebih masyarakat Jawa Timur disuplai penuh oleh listrik PLN dengan total daya 24.087 MVA. "Sektor yang terus mengalami pertumbuhan secara year on year (yoy) ialah bisnis sebesar 1,97 persen, kemudian sosial sebesar 2,24 peraen, dan rumah tangga sebesar 0,68 persen," kata General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran, Sabtu (13/5/2023).
Jumlah ini masih jauh jika dibandingkan pencapaian akhir tahun 2022 yang tercatat sebesar 40,5 GWh. Untuk meningkatkan penjualan PLN melakukan berbagai upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi melalui program tambah daya, migrasi pelanggan menggunakan layanan prioritas, serta mendorong penggunaan mobil dan motor listrik serta electrifying lifestyle.
"Untuk program tambah daya selama bulan Ramadhan kemarin cukup diminati masyarakat dan terbukti tarif sosial mengalami pertumbuhan. Kami juga akan melakukan ekstensifikasi melalui akuisisi captive power, dedieselisasi, pasang baru dengan layanan ekstra daya dan lainnya," ujar Lasiran.
PLN juga diakuinya kian serius menggarap infrastruktur kelistrikan dan memfasilitasi pertumbuhan iklim kendaraan listrik. Pada 2023, PLN UID Jawa Timur menargetkan penambahan hingga 14 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan mengintesifkan pemasaran homecharging.
"Tercatat dari Januari hingga April penjualan tenaga listrik untuk homecharging mencapai 401.268 kWh dari 135 pelanggan yang menggunakan homecharging. Sementara untuk SPKLU, sebanyak 48.387 kWh telah terjual," kata Lasiran.