REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Berdasarkan hasil survei terbaru, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mampu menaikkan elektabilitasnya dan menembus ambang batas parlemen yaitu 4,1 persen. Menyambut momen tersebut, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono pun mulai kembali memanaskan mesin parpolnya.
Mardiono hadir di Ballroom Merapi, PRPP, Semarang untuk mengukuhkan Bacaleg DPR RI, DPRD I dan DPRD II, serta melantik PW WPP Jawa Tengah. “Beberapa waktu lalu ada lembaga survei yang merilis bahwa elektabilitas PPP mencapai 4,1 persen. Artinya apa yang dikerjakan sudah mendapat pengakuan oleh rakyat dan umat, bahwa perjuangan sesuai jalannya atau on the track,” kata Muhamad Mardiono, seperti dilansir pada Jumat (19/5/2023)
Mardiono menjelaskan bahwa naiknya elektabilitas PPP saat ini tidak terlepas dari konsolidasi yang telah dilakukan. “Tentu, setelah saya diberi amanah selama delapan bulan atau persisnya tujuh bulan secara nasional dari Aceh sampai Papua. Konsolidasi kami baik, bahkan seluruh instrumen organisasi partai bergerak menjalankan misi demokrasi PPP yaitu mendengarkan suara arus bawah baik internal maupun para tokoh,” ungkapnya.
Adapun terkait Pilpres, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan basis massa partai tersebut menginginkan sosok Erick Thohir menjadi calon wakil presiden. Nama Erick muncul dalam proses bottom up dari PPP dalam pencarian sosok cawapres yang tepat.
Proses bottom up PPP ini merupakan upaya penyaringan suara dari dewan pimpinan wilayah di berbagai kabupaten /kota di Indonesia hingga ke pusat. Dari upaya ini nama Erick Thohir merupakan salah satu yang muncul untuk mengisi posisi cawapres untuk diusulkan.
“Kita melakukan proses bottom up ya ada nama lain seperti Pak Erick Thohir itu nama- nama yang memang ada di proses bottom up kita untuk proses cawapres,” kata Arsul Sani, demikian dilansir dari Antara.