REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari seluruh lembaga sosial yang berkembang di masyarakat. Sebagai pusat terpenting dari kehidupan individu, keluarga berperan pertama dan utama dalam memberikan pendidikan dan penanaman nilai-nilai.
Hal tersebut disampaikan Penghulu Ahli Muda dan Kepala KUA Kecamatan Susoh di Kabupaten Aceh Barat Daya, Ustadz Roni Haldi Menurutnya, keluarga merupakan lembaga paling efektif menanamkan nilai awal pada generasi penerus bangsa.
Ia menerangkan, jika sebuah generasi sejak awal terbiasa melakukan hal-hal baik berdasarkan pemahaman yang benar maka akan terbentuklah sebuah ketahanan yang kuat dalam dirinya. Ketahanan individu inilah yang nantinya menjadi bekal untuk siap menghadapi setiap tantangan dalam kehidupannya dimanapun dia berada.
"Ketahanan yang lahir dari penanaman pendidikan dan nilai-nilai mulia, ditanam dirawat dan dijaga dalam sebuah lembaga bernama keluarga," kata Roni kepada Republika.co.id, Ahad (21/5/2023).
Ia menyampaikan, dalam perspektif Islam, keluarga sebagai tumpuan utama dan pertama dalam mempersiapkan generasi penerus peradaban. Setiap keluarga berkewajiban memperkuat ketahanan keluarganya dengan landasan keimanan dan ketaqwaan, serta kepatuhan dalam menjalankan nilai-nilai ajaran agamanya. Jauh dari penyimpangan nilai, baik nilai ilahiyah maupun nilai insaniyah.
Nilai ilahiyah tercermin pada kuatnya keyakinan diri yang merasa selalu diawasi oleh Allah. Sehingga komitmen untuk membina ikatan suci semakin kuat terjaga, karena sebuah keluarga diikat dalam mitsaqan ghaliza. Sedangkan nilai insaniyah akan menenggangkan rasa menghormati kedudukan wanita sebagai pendamping hidup dan menyemangati jiwa untuk menata kehidupan meniti surga.
Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS At-Tahrim: 6).