REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, 90 persen pasokan dan jaringan listrik Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah siap menjelang beroperasi pada Agustus 2023. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek ini mencapai 78 persen.
"Proyek jaringan kelistrikan untuk kereta cepat ini dikerjakan oleh dua unit induk pembangunan (UIP) kami, yaitu PLN UIP Jawa Bagian Barat (JBB) di mana kelima infrastruktur utama telah berhasil kami operasikan dan PLN UIP Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) yang mana dari lima infrastruktur tinggal satu lagi yang akan segera terselesaikan," ujar Darmawan dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (22/5/2023).
"Jadi, kami sampaikan 90 persen infrastruktur KCJB ini telah siap untuk mendukung beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung pada Agustus 2023," katanya.
Darmawan menyebutkan, keberhasilan PLN dalam menuntaskan pembangunan infrastruktur penunjang utama kereta api cepat menjadi bukti keseriusan PLN dalam mendukung setiap proyek strategis nasional (PSN). "PLN terus mendukung penyelesaian proyek-proyek strategis nasional. PLN berkomitmen menghadirkan listrik yang andal, salah satunya pada infrastruktur kelistrikan KCJB yang sedang kami kebut penyelesaiannya ini," ujarnya.
Selain itu, kata dia, keseriusan PLN tidak hanya pada penyelesaian proyek tersebut, tetapi juga pada penggunaan produk-produk dalam negeri. Dalam proyek itu, PLN menggunakan produk dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang rata-rata mencapai 78,89 persen.
Adapun lima infrastruktur yang berhasil di wilayah JBB dan telah siap beroperasi meliputi saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kilo volt (kV) Traksi Halim-Poncol Baru II, SKTT 150 kV Traksi Halim-Bekasi II /Summarecon, 1 Bay Line Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Bekasi II/Summarecon arah Gardu Induk (GI) Traksi Halim Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), 1 Bay Line GIS 150 kV Poncol Baru II arah GI Traksi Halim KCIC, dan Gardu Induk (GI) 150 kV Traksi Halim.