REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua ) bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di lapangan Klamono, Kabupaten Sorong.
Manager Papua Field Muslim Nugraha melalui rilis yang diterima ANTARA di Sorong, Kamis (18/5/2023), menjelaskan sebelumnya PEP Papua mengoperasikan dua genset diesel dan tiga genset gas pada sistem pembangkit listriknya untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah operasi di Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
"Setelah kerja sama dengan PLN, PEP Papua berhasil mengurangi penggunaan satu genset diesel digantikan dengan jaringan listrik dari PLN," jelas Manager Papua Field Muslim Nugraha.
Dia menilai melalui kerja sama ini telah membantu pengurangan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar. "Melalui pengurangan penggunaan satu genset diesel, PEP Papua menghemat 828 ribu liter solar per tahun atau setara dengan Rp 18 miliar dan menurunkan emisi karbon sebesar ekuivalen 253 ton CO2," sebut Manager Papua Field.
Muslim Nugraha menjelaskan kerja sama dengan PLN merupakan salah satu cara PEP Papua untuk meningkatkan kinerja operasi produksi migas dan melakukan efisiensi biaya operasi. "Kerja sama ini akan menurunkan biaya per barel untuk memproduksikan migas, menurunkan emisi karbon secara signifikan, dan mendayagunakan anggaran yang dihemat untuk program kerja yang berdampak langsung meningkatkan produksi migas," katanya.
Di samping itu PEP Papua dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis inti, yaitu memenuhi kebutuhan energi bagi negeri. "Ke depan kami berharap PLN dapat memberikan layanan listrik yang andal, berkualitas, dan terbaik," ungkap Muslim.
Menurut dia, Pertamina EP berkomitmen untuk melaksanakan inisiatif Environmental, Social and Governance (ESG), salah satunya dari aspek lingkungan. Hal ini, lanjurnya, diwujudkan dengan menjalankan operasi hulu migas yang berwawasan lingkungan.
"Pertamina EP berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sembari berupaya memenuhi kebutuhan energi negeri," katanya.
Dia menjelaskan kerja sama ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) No 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, No 7 Energi Bersih dan Terjangkau, No 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, No 11 Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, No 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, No 13 Penanganan Perubahan Iklim, No 15 Ekosistem Daratan, dan No 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Sementara itu Manager PLN UP3 Sorong Shofwan Juniardi, mengungkapkan dengan adanya kerja sama ini, PLN dan Pertamina EP sepakat untuk mengalihkan captive power energi listrik sebesar 2.075 kVA.Menurut Shofwan Juniardi, layanan captive power acquisition merupakan bentuk dukungan PLN dalam pemenuhan pasokan listrik dan memberi pelayanan untuk pelanggan industri yang masih mengoperasikan pembangkit listriknya sendiri.
"Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power dapat mengurangi operasi pembangkit listriknya dan mempercayakan suplai listrik secara penuh kepada PLN," katanya.