Selasa 23 May 2023 04:47 WIB

Memulai Makan, 'Bismillah' atau 'Bismillahirrahmanirrahim'?

Adab sebelum makan adalah membaca Bismillah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Memulai Makan, Bismillah atau Bismillahirrahmanirrahim?. Foto:   Tulisan Basmallah / Bismillah (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Memulai Makan, Bismillah atau Bismillahirrahmanirrahim?. Foto: Tulisan Basmallah / Bismillah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian orang ada yang membaca "Bismillah" saja ketika hendak memulai makan, tetapi ada juga sebagian lain yang lengkap dengan "Bismillahirrahmanirrahim". Manakah di antara kedua bacaan tersebut yang lebih tepat?

Dikutip dari Buku Adab-Adab Makan Seorang Muslim oleh Dr. Aris Munandar S.S., M.P.I, Di antara sunnah Nabi adalah mengucapkan "bismillah" sebelum makan dan minum dan mengakhirinya dengan memuji Allah. Imam Ahmad mengatakan, “Jika dalam satu makanan terkumpul 4 (empat) hal, maka makanan tersebut adalah makanan yang sempurna. Empat hal tersebut adalah menyebut nama Allah saat mulai makan, memuji Allah di akhir makan, banyaknya orang yang turut makan, dan berasal dari sumber yang halal.

Baca Juga

Menyebut nama Allah sebelum makan berfungsi mencegah setan dari ikut berpartisipasi menikmati makanan tersebut. Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Apabila kami makan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami tidak memulainya sehingga Nabi memulai makan. Suatu hari kami makan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datanglah seorang gadis kecil seakan-akan anak tersebut terdorong untuk meletakkan tangannya dalam makanan yang sudah disediakan. Dengan segera Nabi memegang tangan anak tersebut. Tidak lama sesudah itu datanglah seorang Arab Badui. Dia datang seakan-akan didorong oleh sesuatu.

Nabi lantas memegang tangannya. Sesudah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya syaitan turut menikmati makanan yang tidak disebut nama Allah padanya. Syaitan datang bersama anak gadis tersebut dengan maksud supaya bisa turut menikmati makanan yang ada karena gadis tersebut belum menyebut nama Allah sebelum makan. Oleh karena itu, aku memegang tangan anak tersebut.

Syaitan pun lantas datang bersama anak Badui tersebut supaya bisa turut menikmati makanan. Oleh karena itu, ku pegang tangan Arab Badui itu. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan syaitan itu berada di tanganku bersama tangan anak gadis tersebut.” (HR Muslim no. 2017).

Bacaan "bismillah" yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan "bismillah" tanpa tambahan "ar-Rahman dan ar-Rahim". Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah 'bismillah', makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir) Dalam silsilah hadits shahihah, 1/611 Syaikh al-Albani mengatakan, “Sanad hadits ini shahih menurut persyaratan Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan, “Aku tidak mengetahui satu dalil khusus yang mendukung klaim Imam Nawawi bahwa ucapan 'bismillahirrahmanirrahim' ketika hendak makan itu lebih afdhal.” (Fathul Baari, 9/431).

Apabila kita baru teringat kalau belum mengucapkan 'bismillah' sesudah kita memulai makan, hendaknya kita mengucapkan bacaan yang Nabi ajarkan sebagaimana dalam hadits berikut ini, dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika salah satu kalian hendak makan, hendaklah menyebut nama Allah. Jika dia lupa untuk menyebut nama Allah di awal makan, hendaklah mengucapkan 'bismillahi awwalahu wa akhirahu'.” (HR Abu Dawud no. 3767).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement