Rabu 24 May 2023 15:21 WIB

Gagal Bayar Utang AS akan Berimbas ke Negara-Negara Berkembang

Gagal bayar utang AS akan menambah tekanan negara-negara berkembang.

Bendera Amerika Serikat. Jika Amerika Serikat (AS) mengalami resesi, karena kesalahan penanganan plafon utang atau karena alasan lain, hal itu akan berdampak besar pada negara-negara berkembang di seluruh dunia.
Foto: AP Photo/Damian Dovarganes
Bendera Amerika Serikat. Jika Amerika Serikat (AS) mengalami resesi, karena kesalahan penanganan plafon utang atau karena alasan lain, hal itu akan berdampak besar pada negara-negara berkembang di seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jika Amerika Serikat (AS) mengalami resesi, karena kesalahan penanganan plafon utang atau karena alasan lain, hal itu akan berdampak besar pada negara-negara berkembang di seluruh dunia.

"Banyak dari negara-negara berkembang sudah berada di bawah tekanan besar karena perang antara Rusia dan Ukraina. Dan ini (gagal utang AS) pasti akan memperburuk keadaan mereka," kata Profesor Hukum dan Ekonomi di Georgetown University Law Center, David A Super.

Baca Juga

Dalam wawancara Xinhua, Super menyampaikan, meski memang ada kebutuhan untuk membatasi pengeluaran defisit, plafon utang bukanlah cara bagi AS untuk melakukannya. Cara untuk mengendalikan pengeluaran defisit adalah dengan membatasi pengeluaran dan pemotongan pajak secara berkesinambungan serta mencegah Amerika Serikat mengambil kewajiban ini sejak awal.

"Begitu kita mengambilnya, kita harus membayar tagihan. Seharusnya tidak ada pilihan tentang itu," kata Super.

Sekarang, dengan pihak-pihak yang sangat terpolarisasi, mereka bekerja sama dalam hal-hal yang semakin sedikit daripada sebelumnya. Situasi hanya akan berubah jika satu pihak mendapatkan kendali dan dominasi yang cukup dan pihak lain merasa harus memoderasi pendekatannya.

"Dia menambahkan, dengan negara yang hampir terbelah rata, saya tidak yakin itu akan terjadi dalam waktu dekat," kata Super.

Amerika Serikat dinilai sangat mungkin gagal membayar utang pemerintah pada awal Juni dan berpotensi paling cepat 1 Juni jika Kongres gagal menaikkan atau menangguhkan batas utang, menurut Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Gedung Putih dan Partai Republik sedang dalam proses negosiasi tentang plafon utang dan pengeluaran anggaran. Amerika Serikat mencapai batas utang 31,4 triliun dolar AS pada Januari dan Departemen Keuangan AS telah menerapkan manuver akuntansi, yang dikenal sebagai "tindakan luar biasa", untuk menjaga agar pemerintah tetap membayar tagihannya sejauh ini.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement