REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang yang mempedulikan anak yatim akan dimuliakan Allah SWT. Ia akan mendapatkan derajat yang tinggi, mendapat keberkahan rezeki dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebaliknya orang yang menyakiti anak yatim akan mendapatkan kecelakaan di dunia dan akhirat. Orang-orang yang zalim terhadap anak yatim termasuk pada golongan orang-orang yang mendustakan agama.
Karena itu berbahagialah orang yang mendapat kepercayaan untuk mengasuh anak-anak yatim. Namun demikian jangan sekali-kali menyakitinya dan mengambil hartanya secara zalim. Semisal menggunakan uang anak yatim untuk keperluan diri tanpa seizin anak itu, atau dengan zalim mengambil warisan anak yatim itu. Perbuatan demikian sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya.
Berikut tiga keterangan dalam kitab at Targhib wa Tarhib tentang siksaan yang akan diterima oleh orang-orang yang suka memakan harta anak yatim.
1)Masuk ke neraka yang menyala-nyala
Allah berfirman dalam surat An Nisaa:
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا ﴿١٠﴾
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim dengan zalim, sejatinya mereka memakan di dalam perutnya api neraka dan mereka akan masuk neraka yang menyala-nyala (Alquran surat An Nisaa ayat 10).
2) Dibangkitkan dari kubur dengan mulut berkobar api
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يُبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَوْمٌ مِنْ قُبُوْرِهِمْ تَأَجَّجُ أَفْوَاهُهُمْ نَارًا ,فَقِيْلَ مَنْ هُمْ يَارَسُوْلَ اللَّهِ ؟ قَالَ : اَلَمْ تَرَأَنَّ اللَّهَ يَقُوْلُ : إِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًاإِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِى بُطُوْنِهِمْ نَارًا.
Rasulullah ﷺ bersabda: Akan dibangkitkan pada hari kiamat suatu kaum dari kuburannya, berkobar-kobar api dimulutnya. Bertanya sahabat, siapa mereka ya Rasulullah? Rasul menjawab: Tidaklah kamu mengerti bahwa Allah telah berfirman :
إِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًاإِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِى بُطُوْنِهِمْ نَارًا.
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya.” (HR. Abu Ya’laa)
3) Dimasukan batu neraka dari mulut ke dubur
وَفِى حَدِيْثِ الْمِعْرَاجِ عِنْدَمُسْلِمٍ فَاِذَااَنَابِرِجَالٍ وَقَدْوُكِّلَ بِهِمْ رِجَالٌ يَفُكُّوْنَ لِحَاهُمْ وَاَخَرُوْنَ يَجِيْئُوْنَ بِالصُّخُوْرِمِنَ النَّارِفَيَقْذِفُوْنَهَا فِى أَفْوَاهِهِمْ فَتَخْرُجُ مِنْ اَدْبَارِهِمْ ,فَقُلْتُ يَاجِبْرِيْلُ مَنْ هَؤُلَاءِ قَالَ: اَ لَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا اِنَّمَايَأْكُلُوْنَ فِى بُطُوْنِهِمْ نَارًا.
Disebutkan dalam hadits yang mengisahkan tentang Isra Miraj yang ada dalam shahih Muslim. "Tiba-tiba saya (Rasulullah) bertemu dengan para lelaki, mereka diserahkan kepada orang lainnya yang membuka rahang mereka, berdatangan dengan membawa batu besar dari api neraka dan melemparkan kepada para lelaki itu. Kemudian batu itu keluar melalui dubur-dubur para lelaki itu. Maka aku bertanya: wahai Jibril siapa mereka? Jibril berkata: Mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api neraka.