REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanggung jawab Musyawarah Rakyat (Musra) yang juga Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa pihaknya mengusulkan tiga nama kandidat calon presiden (capres) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketiga nama tersebut adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.
Dari ketiga nama tersebut, pihaknya masih mendorong terealisasinya berpasangannya Prabowo dengan Ganjar. Adapun terkait siapa yang berposisi sebagai capres, diserahkan kepada partai politik selaku yang memiliki hak untuk mencalonkan.
"Idealnya Pak Prabowo dan Pak Ganjar jadi satu, idealnya nih. Atau lah Ganjar-Prabowo, Prabowo-Ganjar, idealnya," ujar Budi di Kantor DPP Projo, Jakarta yang dikutip Jumat (26/5/2023).
Namun, ia memahami bahwa rencana memasangkan keduanya akan sangat rumit. Karena, baik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maupun Partai Gerindra ngotot mendorong Ganjar dan Prabowo sebagai capres.
"Makin lama makin sulit ya, karena makin tipis-tipis gitu. Ya kita ingin menyatukan lah, usaha persatuan itu tetap ada, kalau kenyataannya agak sulit, ya udah," ujar Budi.
Lanjutnya, Projo akan menindaklanjuti hasil Musra yang telah disampaikan kepada Presiden Jokowi. Musra kini sudah membuat simulasi 10 pasangan capres dan cawapres.
Dari 10 simulasi tersebut, terdapat tiga nama kandidat bakal capres yang sudah diusulkan kepada Jokowi, yakni Ganjar, Prabowo, dan Airlangga Sedangkan posisi cawapres, terdapat nama-nama seperti Sandiaga Uno dan Mahfud MD.
Ke-10 simulasi tersebut adalah Prabowo-Ganjar, Prabowo-Airlangga, Ganjar-Prabowo, Ganjar-Airlangga, Airlangga-Sandiaga, dan Airlangga-Mahfud. Simulasi selanjutnya, Prabowo-Mahfud, Prabowo-Sandiaga, Ganjar-Sandiaga, dan Ganjar-Mahfud.
"Jadi ada 10 simulasi capres-cawapres yang akan kita tawarkan ke teman-teman daerah untuk kita diskusikan dan kita putuskan bersama di mana yang paling pas untuk negara," ujar Budi.