REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Jose Mourinho mengakui tidak memiliki kedekatan emosinal yang cukup mendalam terhadap Tottenham Hotspur dibanding semua klub yang pernah ditanganinya. Mourinho pun menyebut nama Ketua Dewan Direksi Spurs Daniel Levy sebagai penyebab kondisi tersebut.
Sejak memulai kiprah sebagai pelatih pada 2000, Mourinho diketahui telah menangani sembilan klub berbeda. Sejumlah klub papan atas pun pernah dibesut pelatih berusia 60 tahun tersebut. Mulai dari Real Madrid, Inter Milan, Chelsea, Manchester United, hingga AS Roma dan Tottenham Hotspur.
Di antara klub-klub tersebut, Mourinho merasa tidak memiliki hubungan yang spesial dengan Spurs. ''Saya harap, saya tidak membuat fan Tottenham salah paham. Namun, satu-satunya mantan klub di sepanjang karier sebagai pelatih, yang saya tidak punya hubungan yang spesial dan dalam adalah Tottenham,'' ujar Mourinho seperti dikutip Irish Examiner, Jumat (23/5/2023).
Pelatih asal Portugal itu memperkirakan, momen saat menjadi pelatih Tottenham dirasa kurang tepat lantaran bertepatan dengan pandemi Covid-19. Alhasil, saban kali Tottenham tampil di kandang, stadion selalu sepi tanpa kehadiran dan dukungan dari para pendukung The Lilywhites.
Tidak hanya itu, Mourinho juga tidak ragu menyebut Daniel Levy yang memusnahkan peluangnya untuk bisa mengantarkan The Lilywhites meraih gelar juara. ''Mungkin karena stadion yang sepi saat Covid. Mungkin juga karena Tuan Levy tidak membiarkan saya meraih kemenangan di partai final dan mempersembahkan trofi,'' tutur Mourinho.
Mourinho mulai ditunjuk menukangi Tottenham pada November 2019. Saat itu, Mourinho menjadi pengganti Mauricio Pochettino. Namun, kiprah Mourinho di sana hanya berjalan kurang lebih selama 17 bulan. Pada 19 April 2021, Mourinho dipecat oleh manajemen The Lilywhites di bawah arahan Levy.
Momen pemecatan itu pun begitu menyakitkan buat Mourinho. Pemecatan pelatih yang menjuluki dirinya sebagai The Special One itu hanya berselang enam hari sebelum Tottenham tampil di partai final Piala Liga Inggris kontra Manchester City. Upaya Mourinho mengantarkan Spurs ke partai final Piala Liga Inggris seolah tidak dihargai oleh manajemen klub.
Spurs, di bawah kendali pelatih sementara Ryan Mason akhirnya harus menyerah 0-1 dari City dalam laga tersebut. Sementara buat Mourinho, untuk pertama kalinya sejak 2002, eks pelatih Benfica itu gagal mempersembahkan trofi buat tim yang ditanganinya. Ini menjadi coreng hitam di porto folio kepelatihan Mourinho.