Jumat 26 May 2023 18:58 WIB

Distributor Bus Listrik Segera IPO, Bidik Dana hingga Rp 1, Triliun

Penawaran umum perdana saham diharapkan dapat dilaksanakan pada 12-14 Juni 2023.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Seseorang memegang colokan ke soket mobil di terminal pengisian daya untuk kendaraan bertenaga listrik. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Seseorang memegang colokan ke soket mobil di terminal pengisian daya untuk kendaraan bertenaga listrik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. bersiap menggelar Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. Perusahaan yang memiliki fokus dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik segmen heavy mobility ini akan melaksanakan penawaran awal pada 26-31 Mei 2023 sebelum mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

VKTR akan menjadi perusahaan publik pertama di Indonesia yang berkecimpung dalam industri kendaraan listrik yang dimulai dari segmen kendaraan berat. VKTR adalah salah satu anak usaha dari PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), perusahaan flag carrier Grup Bakrie.

Baca Juga

Menurut Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono, VKTR merencanakan harga penawaran IPO pada rentang Rp 100-Rp 130 per saham. VKTR akan menawarkan 8,75 miliar lembar saham baru atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.

"Dengan demikian VKTR berpotensi mengantongi dana segar antara Rp 875 miliar hingga Rp 1,1 triliun," kata Giliarsi dalam keterangan resmi, di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Gilarsi menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh oleh Perseroan dari Penawaran Umum ini akan digunakan antara lain, 39,93 persen untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Kemudian sekitar 11,59 persen akan diberikan bagi perusahaan anak, yaitu Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal.

Selain itu, sekitar 2,49 persen dana akan digunakan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM). Lalu sekitar 1,38 persen akan digunakan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS).

"Sisanya sebesar 44,61 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja atau operational expenditure (opex) dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional," kata Gilarsi.

Setelah IPO ini, perseroan berharap pelaksanaan rencana bisnis perusahaan dapat berjalan secara maksimal dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung dengan penggunaan dana hasil IPO. Perseroan berkomitmen tidak hanya mendistribusikan kendaraan listrik tapi juga memproduksi kendaraan listrik ke depannya, sehingga dapat berkontribusi untuk TKDN yang lebih tinggi.

"Selain itu, kami juga bertekad menghadirkan nilai tambah optimal kepada seluruh shareholders yang menjadi bagian penting dalam proses perjalanan Perseroan mendukung upaya pemerintah dalam transisi menuju energi bersih ke depan," jelasnya.

 

Pelaksanaan Penawaran umum perdana saham diharapkan dapat dilaksanakan pada 12-14 Juni 2023. Distribusi saham secara elektronik dijadwalkan pada 15 Juni 2023. Sementara pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 16 Juni 2023.

Dalam IPO ini, VKTR telah menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement