REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Istri pertama Rasulullah Muhammad SAW, Sayyidah Khadijah, memiliki tempat yang istimewa di hati Nabi SAW. Bahkan dalam sejumlah kitab-kitab sejarah Islam, Rasulullah SAW hanya beristrikan Sayyidah Khadijah sepanjang hidup wanita mulia tersebut.
Saat menjalani kehidupan bersama Sayyidah Khadijah, Nabi tidak melakukan poligami. Salah satu sebabnya adalah karena pada saat itu belum ada wahyu yang turun kepada Nabi SAW tentang poligami.
Muhammad Husain Haekal dalam buku Sejarah Hidup Muhammad menjabarkan, Nabi SAW hidup hanya dengan Sayyidah Khadijah selama 17 tahun sebelum kerasulannya dan 11 tahun sesudah itu.
Dan dalam itu pula tak sama sekali terlintas dalam benak Nabi SAW untuk menikah lagi dengan wanita lain.
Baik pada masa Sayyidah Khadijah masih hidup atau pun pada masa beliau belum menikahi Sayyidah Khadijah, belum pernah terdengar bahwa beliau termasuk orang yang mudah tergoda oleh kecantikan-kecantikan wanita lain. Padahal di kala itu, masih banyak wanita-wanita yang belum berpakaian tertutup.
Semasa menjalankan hidup bersama Sayyidah Khadijah, banyak sekali perjuangan wanita mulia tersebut kepada Islam sehingga tak heran bahwa Nabi SAW sangat menghormati dan mencintai istrinya tersebut. Terlebih, hanya dari rahim Sayyidah Khadijah lah Nabi SAW dikaruniai keturunan.
Meski usia Sayyidah Khadijah jauh lebih tua dibanding Nabi SAW, namun nyatanya wanita mulia tersebut merupakan wanita subur yang melahirkan keturunan-keturunan mulia.
Padahal setelah kepergiannya dan Nabi SAW menikah lagi, banyak istri-istri Nabi SAW yang masih muda dan secara hitungan ilmiah rasanya sangat mungkin untuk menghasilkan keturunan.
Sepeninggal Sayyidah Khadijah pun, Rasulullah SAW sempat didera rasa duka yang cukup mendalam. Kemudian saat merajut rumah tangga dengan Sayyidah Aisyah, Nabi kerap menyebut-nyebut nama Sayyidah Khadijah hingga membuat Sayyidah Aisyah cemburu. Dan yang perlu digarisbawahi dengan tebal adalah hingga usia Nabi SAW 50 tahun, Nabi SAW hanya beristrikan Sayyidah Khadijah.
Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh
Sayyidah Khadijah adalah satu-satunya istri Nabi SAW sebelum kembali ke pangkuan Illahi. Rasa cinta, hormat, dan kekuatan imanlah yang senantiasa menjadikan Rasulullah SAW menciptakan ruang spesial di hatinya untuk sang istri mulia tersebut.
Kedudukan mulia
Khadijah memiliki beberapa sifat baik dan kedudukan yang mulia. Kebaikan hatinya membuat dirinya mau menjadi istri Nabi Muhammad, meski saat itu Nabi terbilang miskin dan tidak memiliki tempat tinggal.
1. Bijaksana
Khadijah memberi ketenangan pada diri Rasulullah setelah menerima wahyu pertamanya. Saat itu Rasulullah merasa takut dan menggigil hingga kemudian diselimuti Khadijah.