REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Rusia pada Senin (29/5/2023) mengumumkan telah memasukkan senator Amerika Serikat Lindsey Graham ke dalam daftar buronan menyusul pernyataan Graham saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev.
"Graham Lindsey Olin, warga Amerika, lahir 9 Juli 1955 adalah buron, berdasarkan pasal hukum pidana (Rusia)," kata Kementerian Dalam Negeri Rusia, seperti dilaporkan kantor berita TASS.
Sehari sebelumnya, Rusia mengumumkan telah membuka penyelidikan tindak pidana terhadap Graham atas komentar yang dia buat, yang dianggap Rusia sebagai "Russophobia" --ketidaksukaan yang kuat terhadap Rusia dan hal-hal tentang Rusia, terutama sistem politik atau kebiasaan khas negara bekas Uni Soviet.
"Ketua Komite Investigasi Rusia A.I. Bastrykin menginstruksikan Departemen Investigasi Utama untuk memulai penyelidikan kriminal atas pernyataan senator AS tentang pembunuhan orang-orang Rusia," kata pernyataan Komite Investigasi Rusia yang dibacakan pada Ahad (28/5/2023)
Pernyataan tersebut juga mengatakan para penyelidik dari Komite Investigasi Rusia akan memberikan "penilaian hukum yang tepat" terhadap kasus itu.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun Telegram Presiden Ukraina, Graham yang sedang bertemu dengan Zelenskyy di Kiev pada Jumat (26/5/2023) itu diketahui mengatakan: "Rusia sedang sekarat" dan menyatakan dukungan yang diberikan AS merupakan "uang terbaik yang pernah kami habiskan."
Menanggapi video tersebut, para pejabat Rusia mengecam komentar Graham itu.
Sementara itu, Kremlin mengatakan AS sedang menanggung malu yang sangat besar dengan memiliki senator-senator semacam itu.