Ahad 04 Jun 2023 15:03 WIB

Kecelakaan KA di India Disebabkan Kesalahan Sistem Persinyalan

Kecelakaan terjadi di tengah upaya Perdana Menteri Modi memodernisasi jaringan kereta

Rep: Amrri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Foto selebaran yang disediakan oleh Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) India dan diambil dengan drone menunjukkan lokasi kecelakaan kereta api di Odisha Balasore, India, 03 Juni 2023. Lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari 900 lainnya terluka setelah tiga kereta bertabrakan satu setelah lainnya. Menurut pejabat kereta api Coromandel Express, yang beroperasi antara Kolkata dan Chennai, menabrak Howrah Superfast Express.
Foto: EPA-EFE/National Disaster Response Force
Foto selebaran yang disediakan oleh Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) India dan diambil dengan drone menunjukkan lokasi kecelakaan kereta api di Odisha Balasore, India, 03 Juni 2023. Lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari 900 lainnya terluka setelah tiga kereta bertabrakan satu setelah lainnya. Menurut pejabat kereta api Coromandel Express, yang beroperasi antara Kolkata dan Chennai, menabrak Howrah Superfast Express.

REPUBLIKA.CO.ID, BALASORE -- Tergelincirnya kereta api di India timur pada Jumat lalu, kini telah menewaskan sekitar 300 orang dan melukai 900 lainnya. Penyebab dari kecelakaan kereta api ini diduga disebabkan oleh kesalahan pada sistem persinyalan elektronik.

Kesalahan pada sistem persinyalan tersebut telah menyebabkan kereta api salah berpindah jalur, demikian disampaikan oleh menteri perkeretaapian India pada Ahad (4/6/2023), dilansir dari The Associated Press.

Baca Juga

"Siapa yang melakukannya dan apa alasannya akan muncul dari sebuah investigasi," kata Ashwini Vaishnaw dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi New Delhi.

Penjelasan tersebut muncul ketika pihak berwenang bekerja membersihkan puing dua kereta penumpang yang tergelincir pada Jumat malam di Distrik Balasore, negara bagian Odisha timur. India mencatat kecelakaan ini menjadi salah satu kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade terakhir.