REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku siap turun tangan langsung apabila ada sebuah klub yang menolak melepas pemainnya untuk bermain di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 mendatang. Hal tersebut diungkapkan sosok yang sekaligus menteri BUMN ketika kunjungannya di Stadion Manahan, Solo, Ahad (4/6/2023).
Ia mengatakan peringatan tersebut ia keluarkan lantaran jadwal timnas sudah diberikan jauh hari sebelum pertandingan Liga 1 musim 2023/2024 dimulai.
“Apalagi jadwalnya sudah disepakati jauh-jauh hari, bukan mendadak. Sebelum liga dimulai, jadwal tim nasional sudah kita berikan. Jadi tidak ada alasan klub-klub tidak melepas pemain. Kalau tidak mau melepas pemain, saya akan turun tangan langsung. Merah Putihnya di mana?” katanya.
Erick kembali menegaskan bahwa jadwal untuk timnas sudah benar-benar diatur. Jadi tidak ada alasan klub untuk menolak.
"Kalau dulu ketika jadwal tim nasional belum diatur dengan baik oleh PSSI, itu salahnya PSSI. Kalau sekarang jadwalnya sudah benar benar diatur," katanya.
Ia juga meminta klub untuk mempunyai komitmen apabila pemanggilan pemain dilakukan ketika liga sedang berlangsung.
"Di situ jelas, ada bulan Juni ini tidak mengganggu liga. Tetapi di bulan September, Oktober, November, bahkan Desember dan Januari tahun depan, liga harus punya komitmen dan sudah disepakati,” katanya.
Erick juga mengungkapkan bahwa kesuksesan timnas akan sekaligus menaikkan level Indonesia di mata dunia. Namun, tentunya hal tersebut juga tidak terlepas dari dukungan dari setiap klub yang ada.
“Saya rasa tidak ada liga yang berdiri sendiri tanpa kesuksesan tim nasional. Kita akan dipandang dunia karena tim nasionalnya, baru setelah itu liga,” katanya.
“Inilah pertama kali PSSI bersama liga dan Badan Tim Nasional yang sudah dibangun bersepakat bahwa seluruh klub, mandatory. Saya ingatkan pemilik klub, mandatory mendukung tim nasional,” katanya mengakhiri.