REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Para pejabat Malaysia mengecam stand-up comedian atau komedian tunggal asal Singapura Jocelyn Chia karena membuat lelucon tentang insiden hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Materi lawak itu dibawakan Chia ketika tampil di sebuah pertunjukan komedi tunggal di Amerika Serikat (AS).
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, di materi komedinya, Chia membuat kelakar tentang Malaysia yang tertinggal jauh dari Singapura sejak kedua negara itu terpisah pada 1965. Kemudian dia menyinggung tentang pesawat Malaysia yang tidak bisa terbang. “Mengapa? Apakah hilangnya Malaysia Airlines tidak lucu? Beberapa lelucon tidak masuk akal,” kata Chia.
Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir mengkritik keras materi komedi tunggal Chia. Menurut Zambry, candaan Chia soalnya hilangnya pesawat Malaysia Airlines menunjukkan kurangnya kepekaan dan empati terhadap warga Malaysia serta keluarga para korban.
“Video ini juga dengan jelas menggambarkan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai negara-negara Asia yang terkenal dengan tata krama dan moralnya,” ujar Zambry dalam sebuah pernyataan, Kamis (8/6/2023).
Merespons situasi tersebut, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan segera menyampaikan permohonan maaf kepada Malaysia. Balakrishnan mengatakan, Chia tidak berbicara atas nama masyarakat Singapura.
“Kami menghargai ikatan kami dengan keluarga dan teman-teman di Malaysia dan mohon maaf atas pelanggaran serta rasa sakit hati yang ditimbulkan kepada semua warga Malaysia,” ujarnya lewat akun Twitter resminya.
Beberapa pejabat Singapura mengungkapkan, Chia bukan lagi warga negara mereka. Media Singapura, The Straits Times melaporkan, saat ini Chia sudah menjadi warga negara AS.
Karena telah memicu kontroversi dan kritik keras, Chia sudah menghapus videonya ketika membawakan materi tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Namun, video tersebut masih dapat ditemukan di beberapa situs.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada Maret 2014. Pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing itu mengangkut 227 penumpang dan 12 awak. Pesawat tersebut diperkirakan telah berpindah ribuan mil jauhnya dari selatan Samudra Hindia sebelum membentur pantai Australia Barat. Hingga kini belum ada penjelasan pasti mengenai penyebab hilangnya Malaysia Airlines MH370.