REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Tumor Otak Sedunia yang jatuh pada Kamis (8/6/2023) menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan lebih awal untuk tumor otak. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah mewaspadai beberapa indikator atau tanda awal dari tumor otak.
Meski sebagian orang menilai tumor otak adalah penyakit "orang tua", kondisi ini sebenarnya bisa dialami oleh individu dari berbagai kelompok usia, termasuk generasi muda. Tumor otak bahkan bisa mengenai anak, dengan estimasi 1,15-4,14 kasus per 100 ribu anak di dunia, seperti dilansir National Library of Medicine.
Deteksi dini tumor otak penting dilakukan karena kasus tumor otak yang tak terdiagnosis bisa memicu bahaya. Tumor otak yang terlambat didiagnosis juga cenderung memiliki peluang keberhasilan pengobatan dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat awam, termasuk generasi muda, untuk mengenali dan mewaspadai beberapa tanda awal dari tumor otak. Salah satu tanda awal tumor otak yang perlu diwaspadai adalah sakit kepala yang berulang dan persisten atau berat. Sakit kepala terkait tumor otak cenderung terasa memburuk seiring waktu.
Spesialis saraf senior di Kamineni Hospitals, dr Lakshmi Lavanya, mengatakan keluhan sakit kepala pada kasus tumor otak bisa disertai dengan gejala lain. Beberapa di antaranya adalah mual, muntah, dan perubahan penglihatan.
"(Bila keluhan-keluhan ini terjadi) penting untuk melakukan pemeriksaan medis," ujar Dr Lavanya, seperti dilansir Indian Express, Kamis (8/6/2023).
Tanda awal lain dari tumor otak yang perlu diwaspadai adalah kejang yang terjadi tanpa sebab. Kejang ini bisa muncul dalam bentuk kejang otot yang tiba-tiba, kehilangan kesadaran, atau muncul gerakan menyentak yang tak terkontrol.
Perubahan pada penglihatan juga mungkin berkaitan dengan tumor otak. Beberapa contoh dari perubahan penglihatan ini adalah penglihatan buram, penglihatan ganda, kehilangan penglihatan perifer, dan melihat kilatan cahaya.
"Anak muda yang mengalami gangguan penglihatan perlu menjalani pemeriksaan komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya," lanjut dr Lavanya.
Selain tanda yang berkaitan dengan fisik, tumor otak juga dapat memunculkan tanda yang berkaitan dengan perilaku dan kemampuan kognitif. Beberapa tanda awal tumor otak yang melibatkan perilaku dan kemampuan kognitif adalah adanya perubahan pada kemampuan mengingat, berkonsentrasi, serta menyelesaikan masalah.
"Atau perubahan kepribadian seperti mudah marah, mood swing, atau emosi tidak stabil," kata dr Lavanya.
Rasa mual atau muntah yang kerap muncul dan tak berkaitan dengan masalah pencernaan juga sebaiknya diperiksakan ke dokter karena dapat berkaitan dengan tumor otak. Keluhan mual dan muntah pada tumor otak kerap muncul bersamaan dengan sakit kepala atau masalah neurologis lain, seperti masalah keseimbangan, masalah koordinasi, dan kesulitan berjalan.
"Sebagai tambahan, lemah atau kebas pada tangan, kaki, atau wajah, khususnya yang terjadi pada satu sisi tubuh, bisa mengindikasikan tumor otak, gejala-gejala ini bisa disertai dengan kesulitan bicara atau memahami pembicaraan," ujar dr Lavanya.
Dr Lavanya mengimbau untuk mewaspadai tanda awal tumor otak memungkinkan pasien untuk mendapatkan penanganan medis lebih cepat. Dengan begitu, peluang keberhasilan pengobatan juga akan menjadi lebih besar.