Kamis 08 Jun 2023 19:57 WIB

Pratu J yang Tusuk Pengamen di Senen Hingga Tewas Sudah Ditahan

Menurut Kolonel Cpm Irsyad Hamdie, saat beraksi, pelaku diduga dalam pengaruh miras.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar (kiri).
Foto: Dok Pendam Jaya
Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel TNI AD berinisial Pratu J (27 tahun) yang melakukan penusukan terhadap seorang pengamen jalanan berinisial D (23 ) hingga tewas diduga dalam pengaruh minuman keras alias mabuk. Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, pelaku telah ditahan.

Penyidik juga sudah melakukan pemeriksaan lanjutan kepada Pratu J. "Diduga karena mabuk dan salah paham dengan pengamen tersebut," ujar Irsyad kepada awak media di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menyampaikan, antara korban dan pelaku sebenarnya tidak memiliki hubungan apapun, hanya kenal di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, beberapa saat sebelum kejadian. Dia menjelaskan, insiden penusukan itu terjadi saat pelaku bersama teman-temannya sedang nongkrong dan diduga mengonsumsi miras.

Sementara, korban yang bekerja sebagai pengamen sedang membawa alat musik dan pengeras suara (sound system). Menurut Komarudin, sound system tersebut disewa oleh pelaku untuk bernyanyi-nyanyi. Kemudian sekitar pukul 05.00 WIB, sambung dia, korban mengingatkan pelaku untuk berhenti karena sudah adzan Subuh.

Korban juga sekaligus menagih uang sewa kepada Pratu J. Komarudin melanjutkan, pelaku bersama teman-temannya pun pergi mengendarai sepeda motor untuk mencari ATM dengan tujuan mengambil uang. Korban juga bersama rekan-rekannya mengikuti pelaku dari belakang sampai di lokasi kejadian di Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

"Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan sudah banyak ATM dilewati kok nggak berhenti-berhenti. Habis itu terjadi cekcok, kemudian (korban) ditusuk (pelaku)," ungkap Komarudin.

Sementara itu, barang bukti yang digunakan pelaku untuk menusuk korban, masih dicari. Komarudin menyebut, dari pengakuan pelaku, alat yang digunakan untuk menusuk korban sudah dibuang di jalan. Karena itu, penyidik kepolisian belum dapat memastikan korban ditusuk menggunakan pisau atau alat tajam lainnya.

Yang pasti, kata dia, korban tewas dengan kondisi luka satu tusukan. "Masih dicari dan kalau luka di korban itu di dada sebelah kanan ya nanti apa yang menyebabkan itu jenis senjata apa yang menusuk itu nanti hasil autopsi," jelas Komarudin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement