Rabu 14 Jun 2023 18:38 WIB

Denny Indrayana Tuding KPK Targetkan Oposisi Selidiki Dugaan Korupsi Kementan

Denny mengaku sudah mendapatkan informasi soal menteri yang ditargetkan KPK.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
Denny Indrayana.
Foto: Republika.co.id
Denny Indrayana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana mengaku mendapatkan informasi yang menuding bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menarget pihak yang bertentangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini Denny sampaikan ketika KPK mengaku tengah menyelidiki dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang dipimpin Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

"Pagi tadi saya kembali mendapatkan informasi penting. Kali ini soal dugaan kasus korupsi yang sedang berjalan di KPK. Yang ditarget menjadi tersangka lagi-lagi adalah lawan oposisi. Seorang menteri dengan inisial S*L," kata Denny dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Baca Juga

Denny menyebut, KPK menjadi alat untuk mengganggu Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Diketahui, Syahrul Limpo merupakan salah satu kader Partai NasDem, yang menjadi pengusung Anies sebagai capres.

Meski demikian, menurut Denny, gangguan ini tidak bakal berpengaruh dan justru makin menguatkan posisi NasDem. Dia juga mengeklaim, Surya Paloh sebagai ketua umum partai itu tak akan terpengaruh dengan isu yang muncul.

"Dalam satu pertemuan elit partainya, Surya Paloh dikabarkan menegaskan, 'abang ini jangankan masuk penjara, dibunuh pun tetap tidak akan berubah mendukung Anies Baswedan'," tegas Denny.

Denny melanjutkan, jika tudingan itu benar, maka hukum telah direndahkan. Apalagi, ia mengaku mendapatkan info bahwa ada seorang menteri senior yang mendatangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk minta izin menjadikan seorang pemimpin partai politik sebagai tersangka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement