Kamis 15 Jun 2023 18:33 WIB

Cak Imin: PAN dan Erick Thohir Belum Temui PKB Diskusikan Cawapres Prabowo

PAN mengaku menyodorkan nama Erick Thohir untuk jadi cawapres Prabowo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak uji materi terhadap sistem proporsional terbuka dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum (Pemilu) di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak uji materi terhadap sistem proporsional terbuka dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum (Pemilu) di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menanggapi pernyataan sejumlah elite Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyatakan keinginannya untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra. PAN juga mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.

Cak Imin mengaku PAN maupun Erick belum pernah menemui PKB terkait keinginan tersebut. Termasuk penawaran PAN yang menyodorkan nama Erick untuk menjadi pendamping Prabowo pada Pilpres 2024. "Sampai hari ini belum pernah disampaikan ke kita," ujar Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga

Ia sendiri menjelaskan, Partai Gerindra dan PKB sudah meneken piagam deklarasi pada Agustus 2022. Salah satu poin kesepakatannya adalah kewenangan dirinya dan Prabowo dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan Pilpres 2024.

Muhaimin juga menyampaikan hasil Muktamar PKB, yang memutuskan untuk mengusungnya pada Pilpres 2024. Baik sebagai calon presiden (capres) atau cawapres. "Soal pasangan tentu tergantung saya rapat dengan Pak Prabowo, yang itu dalam proses yang nanti akhirnya kita sampaikan ke publik," ujar Muhaimin.

Muhaimin sendiri enggan menanggapi lebih lanjut terkait penyataan-pernyataan dari para elite PAN yang kerap menyebut keinginannya bergabung dengan KKIR. Ia menegaskan, PKB dalam posisi menunggu sikap resmi PAN.

"Sampai hari ini pertemuan demi pertemuan berlangsung, tetapi posisi PKB adalah posisi menunggu pernyataan resmi dari masing-masing partai yang akan bergabung," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Sebelumnya, PAN menerima silaturahim dari Partai Gerindra di Kantor DPP PAN, Jakarta. Dalam pembicaraan yang berlangsung tertutup selama sekira dua jam itu, PAN mengakui bahwa mereka menyodorkan nama Menteri BUMN Erick Thohir kepada Partai Gerindra untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.

"Kedekatan kita dengan Pak Erick Thohir sudah sangat kental. Apakah tadi disebut (dalam pertemuan dengan Partai Gerindra)? Rasanya untuk urusan Pak Erick Thohir masuk dalam menu wajib pertemuan," ujar Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin (6/6/2023).

PAN dan Erick Thohir disebutnya memiliki kedekatan batin, mengingat Menteri BUMN dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berasal dari provinsi yang sama. Namun, pertemuan dengan Partai Gerindra itu belumlah menghasilkan keputusan yang final terkait Pilpres 2024.

"Segala sesuatu masih kita lihat, makanya tadi seperti yang telah kami sampaikan bersama Sekjen Partai Gerindra bahwa kita akan kembali lagi bahwa dialog-dialog berkepanjangan," ujar Eddy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement