REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki usia lansia, struktur dan kekuatan tulang pasti berkurang. Meski bukan berarti menandakan masalah kesehatan yang serius, ini tentu bisa mengubah cara hidup seseorang.
Mereka harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan tulangnya. Hal ini bisa berimbas ke kemampuan mereka dalam beraktivitas, salah satunya yaitu naik turun tangga.
"Memasuki usia senja, tentu naik-turun tangga bisa menjadi lebih berisiko karena kondisi sendi lutut biasanya sudah mengalami penurunan," kata konsultan lutut dan panggul Eka Hospital BSD, dr Jamot Silitonga SpOT(K) dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (16/6/2023).
Ini dikarenakan sendi lutut merupakan sendi yang menghubungkan antara tulang paha (tulang paha) dan tibia (tulang kering). Lutut berfungsi sebagai penopang tubuh ketika berdiri diam maupun bergerak berjalan.
"Kondisi fisik yang lemah serta risiko terjatuh bisa berpotensi menyebabkan masalah baru jika tidak ditangani dengan benar," ujar dr Jamot.
Kesehatan sendi lutut akan berperan besar dalam aktivitas keseharian, sehingga jika lutut mengalami gangguan seperti nyeri. Ini akan memengaruhi aktivitas seseorang, terutama lansia yang sudah tidak memiliki energi sebanyak orang yang lebih muda.
Penyebab nyeri lutut pada lansia
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan nyeri lutut kronis pada lansia, namun sebagian besar rasa nyeri pada lutut biasanya datang dari penyakit sendi degeneratif bernama osteoarthritis. Ini termasuk masalah tulang yang umum menyerang lansia.