REPUBLIKA.CO.ID, NEWDELHI -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak semua negara forum G20 untuk memperkuat kemitraan dalam mempercepat transformasi pertanian berkelanjutan melalui teknologi digitalisasi. Menurut SYL, langkah tersebut penting dilakukan dalam menguatkan ketersediaan pangan dunia.
"Saya optimistis pertemuan ini bisa menguatkan komitmen kita dalam memperkuat ketahanan pangan dan gizi serta menciptakan pertanian berkelanjutan dan mempercepat transformasi pertanian melalui digitalisasi," ujar SYL di Forum G20 India, Ahad (18/6/2023) dalam siaran persnya.
SYL mengatakan, pertemuan tingkat menteri pertanian G20 ini harus memiliki fokus dalam merespons berbagai tantangan sektor pertanian secara global. Selanjutnya semua negara juga wajib bergerak secara serenrak dalam merealisasikan dokumen deklarasi yang telah ditandatangani.
"Di antaranya mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan khususnya dalam menghadapi perubahan cuaca dunia dan berbagai cuaca ekstrem lainnya," katanya.
Secara khusus, SYL menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya G20 India yang menghasilkan solusi konkret dalam menghadapi persoalan dunia. Baginya, forum G20 ini adalah tonggak penting menuju pertanian berkelanjutan.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi atas deklarasi tingkat menteri pertanian G20 ini. Bagi saya, forum ini adalah tonggak penting dalam upaya mengatasi tantangan global sekaligus memperkuat kerja sama lintas negara," katanya.
Sebelumnya Mentan SYL berhasil melobi pemerintah Korea Selatan dalam membuka kerja sama program magang serta pengembangan kerjasama penerapan teknologi di Indonesia. SYL mengatakan kerja sama antar kedua negera ini sangat penting dalam peningkatan produktivitas.
"Yang penting adalah baik menteri dan wakil menteri pertanian korea selatan menyanggupi untuk memberikan ruang bagi petani milenial magang sebanyak-banyaknya. Dan ini adalah bagian bagian yang akan kita tandatangani letters of intens-nya antara Korea dan Indonesia," jelasnya.