Senin 26 Jun 2023 07:54 WIB

Kepolisian Israel Dihukum karena Menutup Gerbang Permukiman Yahudi

Menteri Keamanan Israel menentang hukuman kolektif terhadap para pemukim.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Itamar Ben Gvir, menteri keamanan nasional sayap kanan Israel .
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Itamar Ben Gvir, menteri keamanan nasional sayap kanan Israel .

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, menegur pasukan kepolisian atas hukuman kolektif terhadap pemukim Yahudi. Teguran ini akibat keretakan yang melebar antara dinas keamanan dan pemerintah atas kekerasan yang mengguncang wilayah pendudukan Tepi Barat.

Ben-Gvir mengatakan pada Ahad (25/6/2023), telah meminta polisi menjelaskan alasan mereka menutup gerbang permukiman Yahudi di Ateret dan menyerang seseorang yang berdiri di dekatnya. Dia juga menyatakan menentang segala pelanggaran hukum, tetapi tidak dapat menerima hukuman kolektif terhadap para pemukim.

Baca Juga

Pemukim mengamuk di kota-kota dan desa-desa Palestina setelah pembunuhan empat warga Israel dalam penyergapan senjata. Kepala dinas keamanan militer, polisi, dan Shin Bet Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (24/6/2023), bahwa tindakan para pemukim selama seminggu terakhir sama dengan terorisme nasionalis. Tindakan itu pun akan dilawan.

Pernyataan ini pun mengundang kritikan dari anggota sayap kanan pemerintah koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, termasuk Ben-Gvir. Namun, pekan lalu Netanyahu mengeluarkan kecaman umum atas kerusuhan di Tepi Barat.

Ateret merupakan wilayah yang dekat dengan desa Palestina Umm Safa. Mobil-mobil dibakar akibat serangan pemukim pada Sabtu. Video pengamat menunjukkan, seorang pria yang diduga pemukim Yahudi menembakkan senapan ke arah seseorang yang berteriak dalam bahasa Arab. Tidak ada laporan korban jiwa.

Polisi yang masih mengusut kejadian tersebut mengatakan pada Ahad, beberapa tersangka telah melarikan diri dari kerusuhan dengan mobil ke Ateret. Ketika polisi mencoba menarik mobil-mobil itu, sekelompok perusuh berkumpul dan memblokir jalan, melempar batu dan merusak gerbang permukiman.

Juru bicara Ateret Eli Rosenbaum mengatakan, pemukim pergi ke Umm Safa untuk menghadapi warga Palestina yang berkali-kali melakukan kerusuhan di jalan dan melempari mobil Israel dengan batu. Para pemukim itu bukan dari Ateret, melainkan beberapa telah memarkir mobilnya di dalam gerbang area tersebut.

"Kami tidak mendukung kekerasan apa pun. Namun, kami kecewa dengan kecerobohan tentara terhadap orang Arab," kata Rosenbaum.

Secara terpisah, tentara mengatakan, telah menahan seorang anggotanya yang dicurigai mengambil bagian dalam konfrontasi kekerasan di Umm Safa.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement