REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Ahad (25/6/2023), memimpin penyelidikan atas hilangnya kapal selam Titan yang membawa lima orang. Penyelidikan ini bekerja sama dengan otoritas investigasi nasional dan internasional lainnya, termasuk Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Dewan Keselamatan Transportasi Kanada, dewan investigasi korban laut Prancis, dan Cabang Investigasi Kecelakaan Laut Inggris.
Kapal selam ini mendelak (implotion) karena tekanan laut dalam dan puing-puingnya telah ditemukan kira-kira 488 meter dari Titanic di perairan Atlantik Utara, sekitar 3.810 meter di bawah air. Investigasi laut dalam menjanjikan waktu yang lama dan melelahkan.
Salah satu yang memunculkan pertanyaan adalah kapan Titan mendelak dan suara apa yang didengar saat tim melakukan pencarian? Setelah Titan dilaporkan hilang, Angkatan Laut kembali dan menganalisis data akustik atau suara dan menemukan "anomali" pada Ahad (25/6/2023).
Pejabat senior Angkatan Laut AS menyatakan, suara anomali ini konsisten dengan ledakan atau ledakan di sekitar tempat kapal itu beroperasi ketika komunikasi terputus pada 18 Juni 2023 sekitar satu jam 45 menit setelah menyelam. Angkatan Laut pun meneruskan informasi tersebut ke Penjaga Pantai yang melanjutkan pencariannya karena datanya dianggap tidak pasti.
Menurut laporan CBC, Angkatan Laut AS telah lama mempertahankan jaringan alat pendengar di dasar Atlantik Utara untuk mendeteksi kapal selam musuh. Namun informasi tentang anomali tersebut hingga saat ini tidak dibagikan kepada publik.