REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indoritel Makmur Internasional Tbk optimistis terhadap pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan pada tahun ini. Hal ini tercermin dari target penambahan pelanggan baru (home connected) yang diharapkan tumbuh 47,36 persen atau mencapai 500 ribu unit.
Selain itu, panjang kabel yang akan dipasang hingga akhir 2023 diperkirakan sepanjang 42.832 kilometer. Target ini didasarkan pada potensi pasar dan realisasi penambahan sambungan baru per Desember 2022, sebanyak 339.312 unit atau mengalami pertumbuhan sebesar 25,8 persen dibandingkan 2021.
FiberStar, yang dikelola oleh perusahaan induk PT Mega Akses Persada, adalah entitas anak perusahaan dengan kepemilikan saham sebesar 71,97 persen. Perusahaan ini didirikan pada 2014 dan telah berkembang menjadi salah satu penyedia layanan infrastruktur berbasis serat optik yang melayani secara nasional.
Saat ini, FiberStar telah mencakup 17 provinsi, 135 kota/kabupaten, dengan panjang kabel serat optik sepanjang 36.885 kilometer atau hampir tiga kali diameter Bumi.
Direktur Utama Indoritel, Haliman Kustedjo, mengatakan Mega Akses Persada sebagai kontributor utama pendapatan konsolidasi perusahaan terus mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perusahaan secara konsisten mengembangkan kualitas layanan dan jangkauan pelayanan di Indonesia.
Pencapaian pendapatan perusahaan induk Mega Akses Persada sebesar Rp 1,14 triliun berdampak positif pada kinerja pendapatan Indoritel Makmur Internasional sebagai perusahaan induk. Pada 2022, Indoritel Makmur Internasional mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 34,81 persen menjadi Rp 1,14 triliun.
"Dengan konsep netralitas, FiberStar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendukung perkembangan berbagai sektor seperti pelanggan NAP/ISP, perusahaan, sekolah, hingga pemukiman," ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (27/6/2023).
Namun, dia enggan menyebutkan target pendapatan perusahaan secara konsolidasi pada tahun ini. Alasannya, perusahaan tidak ingin berpuas diri jika pendapatan hampir mencapai target. Perusahaan ingin terus memperluas target jika proyeksi awal sudah tercapai.
"Mengenai revenue, kami menetapkan suatu target, tetapi jika sudah hampir tercapai, itu akan membuat kami puas diri. Jadi, kami sudah menentukan suatu target, tetapi mohon maaf kami tidak dapat menyampaikannya secara terbuka," ucapnya.
Induk usaha entitas asosiasi PT Indomarco Prismatama, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan PT Fastfood Indonesia Tbk juga menginformasikan rencana penambahan 1.500-1.700 gerai Indomaret pada tahun 2023. Melihat perkembangan dalam lima bulan terakhir, perusahaan optimistis dapat mencapai target tersebut.
Indoritel Makmur Internasional, yang fokus segmen ritel dan konsumen, memiliki kepemilikan saham dalam beberapa perusahaan ritel, konsumen, dan F&B, termasuk saham Indomaret sebesar 40 persen, saham Nippon Indosari Corpindo sebesar 25,77 persen dan saham Fastfood Indonesia sebesar 35,84 persen.
"Sinergi antara entitas anak yang mendukung penjualan dan entitas asosiasi yang mendukung pertumbuhan laba merupakan bukti efektivitas strategi perusahaan. Strategi tersebut memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perseroan dan tentu saja bagi para pemangku kepentingan," ucapnya.