Ahad 02 Jul 2023 13:50 WIB

Elon Musk Menyalahkan Batasan Baru Twitter pada Perusahaan AI

Musk menyebut sejumlah perusahaan AI mengambil data secara agresif.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Lida Puspaningtyas
Ketua eksekutif Twitter, Elon Musk menyebut batasan terbaru di Twitter karena perusahaan AI.
Foto: EPA-EFE/MICHEL EULER / POOL MAXPPP OUT
Ketua eksekutif Twitter, Elon Musk menyebut batasan terbaru di Twitter karena perusahaan AI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Eksekutif Twitter, Elon Musk terus menyalahkan batasan baru Twitter pada perusahaan kecerdasan buatan (AI). Ia menyebut  AI telah mengambil sejumlah besar data.

Dilansir dari The Verge, Ahad (2/7/2023), sekarang akun yang belum diverifikasi hanya akan dapat melihat 600 posting per hari, dan untuk akun baru yang belum diverifikasi, hanya 300 dalam sehari. Batasan untuk akun terverifikasi masih memungkinkan membaca hanya maksimal 6.000 posting per hari.

Baca Juga

Tak lama setelah itu, Musk men-tweet bahwa batas tarif akan segera meningkat menjadi 8.000 tweet untuk pengguna terverifikasi, 800 untuk tidak terverifikasi, dan 400 untuk akun baru yang tidak terverifikasi.

Pembatasan tiba satu hari setelah Twitter tiba-tiba mulai memblokir akses bagi siapa saja yang tidak masuk. Menurut Musk, ini diperlukan karena beberapa ratus organisasi mengorek data Twitter dengan sangat agresif, sampai pada titik di mana hal itu memengaruhi pengalaman pengguna yang sebenarnya.