Oleh : Joko Sadewo, Jurnalis Republika
REPUBLIKA.CO.ID, Pendeta Saifuddin Ibrahim pada Februari 2022 lalu menjadi sosok yang paling disoroti umat Islam. Pendeta ini dikecam dan dilaporkan ke polisi karena telah melakukan penghinaan terhadap Alquran dan Rasulullah SAW.
Siapa Saifuddin Ibrahim?. Sebelum menjadi pendeta, Saifuddin Ibrahim adalah salah satu pengajar di Al Zaytun pada tahun 1999. Pengakuan Saifuddin di akun youtubenya @Saifuddin Ibrahim, ia adalah Humas di Al Zaytun. Namun kemudian ia murtad dan menjadi seorang pendeta.
Setelah menjadi pendeta, Saifuddin lewat akun youtubenya, banyak menghina Islam. Alquran, maupun Rasulullah SAW. Salah satu kasusnya bahkan sudah membuatnya ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus itu terkait perrnyataan agar Kementerian Agama (Kemenag) menghapus 300 ayat suci dalam Alquran. Kata pendeta asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, 300 ayat dalam kitab suci agama Islam itu, adalah penyebab suburnya paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Saifudin Ibrahim juga mengatakan, pondok pesantren, dan madrasah yang ada di Indonesia merupakan lembaga pendidikan pencetak terorisme, dan radikalisme.
Sekalipun sudah menjadi tersangka, Saifuddin tidak juga ditangkap polisi. Sekalipun ada interpol, Saifuddin belum juga ditangkap dan dibawa pulang ke Indonesia. Bahkan akun youtubenya pun tetap eksis. Isinya pun tetap konsisten melakukan penghinaan terhadap Islam, Alquran dan Rasulullah SAW.
Dalam video di youtubenya belum lama inipun, Saifuddin menghina Rasulullah dan istri beliau Aisyah. Fitnah keji tentang hubungan Rasulullah SAW dengan Aisyah.
Bareskrim Polri sudah menetapkan status tersangka terhadap pendeta Saifuddin Ibrahim. Peningkatan status hukum tersebut, terkait dengan penyidikan penistaan agama Islam. Namun penetapan tersangka tersebut, belum berujung pada penangkapan dan penahanan.
Pada saat Al Zaytun menjadi sorotan dan muncul tuntutan penutupan, Saifuddin ikut berkomentar, dengan meminta para dewan guru Al Zaytun untuk membela Panji Gumilang. "Karena itu sudah waktunya semua dewan guru Al Zaytun harus membela Panji Gumilang apapun alasannya," kata Saifuddin.
Permintaan ini dengan Panji Gumilang pernah memberikan pendidikan kepada dirinya dan dewan guru yang lain. "Karena Panji Gumilang telah memberikan pendidikan kepada kita semua, memberikan pelatihan kepemimpinan oleh Panji Gumilang, disekolahkan oleh Panji Gumilang di Universitas Besar Al Zaytun," kata Saifuddin.
Tapi muslim murtad ini juga menyerang Panji Gumilang. Dalam videonya, Saifuudin Ibrahim menyebut Panji Gumilang kehabisan donasi. Bahkan ia menyebut Panji melakukan zina.
“Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinamu, Hei Imam Prawoto, bukan hanya Mas Beki saja, saya tahu kelakuanmu Imam Prawoto. Eksponen Al-Zaytun harus memperbaiki diri, Abu Sabit, Abdul Halim, Saifulloh, bertobatlah kalian,” kata Saifuddin.
Penulis tidak tahu bagaimana hubungan Saefuddin dengan Panji Gumilang. Seolah ada rindu dendam dalam hubungan keduanya.
Seolah Pendeta Saefuddin Ibrahim tetap konsistem melakukan penghinaan terhadap Islam dan Baginda Rasulullah. Tapi perasaan dendam akibat kekecewaan yang memaksanya keluar dari Al Zaytun sepertinya juga masih membara.
Dan sayangnya, aparat penegak hukum di Indonesia, sepertinya tetap memelihara Saifuddin Ibrahim. Sungguh aneh, ketika penegak hukum bisa mendeteksi dan menangkap teroris, tapi mereka tak berdaya menghadapi Pendeta Saifuddin Ibrahim.