REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah pimpinan Taliban Afghanistan mulai mengekstraksi minyak dari sumur-sumur di bagian utara negara itu. Penjabat Menteri Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan, Sheikh Shahabuddin Delawar pada Sabtu (8/7/2023) meresmikan sumur di ladang minyak Qashqari di Provinsi Sar-e-Pul.
"Prioritas akan diberikan untuk mempekerjakan staf teknis dan non-teknis dan rekonstruksi tambang menggunakan pendapatan Sar-e-Pul," ujar Delawar dikutip oleh Kantor Berita Bakhtar.
Ladang minyak Qashqari memiliki 10 sumur dan 200 ton minyak sedang diekstraksi. Kabul Times melaporkan, para pejabat berharap dapat meningkatkan kapasitas ekstraksi dari Qashqari menjadi lebih dari 1.000 ton.
Pada 2022, Taliban menandatangani perjanjian dengan sebuah perusahaan Cina untuk mengekstraksi minyak dari Sar-e-Pul. Pada Januari, Taliban juga menandatangani kontrak 25 tahun dengan sebuah perusahaan Cina untuk mengekstraksi minyak dari cekungan Sungai Amu dan mengembangkan cadangan minyak di utara.
Menurut kontrak, perusahaan Cina akan menginvestasikan 150 juta dolar AS pada tahun pertama dan meningkat menjadi 540 juta dolar AS dalam tiga tahun. Afghanistan diperkirakan memiliki sumber daya yang belum dimanfaatkan senilai lebih dari 1 triliun dolar AS yang telah menarik minat investor asing.