REPUBLIKA.CO.ID, SAN Francisco -- International Business Machines (IBM) sedang mempertimbangkan penggunaan chip kecerdasan buatan yang dirancang sendiri. Seorang eksekutif mengatakan hal itu dilakukan untuk menurunkan biaya pengoperasian layanan komputasi awan yang tersedia secara luas.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada konferensi semikonduktor di San Francisco, Mukesh Khare, manajer umum IBM Semiconductors, mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menggunakan chip yang disebut Artificial Intelligence Unit sebagai bagian dari layanan cloud "watsonx" yang baru. IBM berharap untuk memanfaatkan ledakan teknologi AI generatif yang dapat menulis teks seperti manusia lebih dari satu dekade setelah Watson, sistem AI besar pertamanya, gagal mendapatkan daya tarik pasar.
Salah satu kendala yang dihadapi sistem Watson lama adalah biaya tinggi, yang diharapkan dapat diatasi oleh IBM kali ini. Khare mengatakan menggunakan chip sendiri dapat menurunkan biaya layanan cloud karena sangat hemat daya.
IBM mengumumkan keberadaan chip tersebut pada bulan Oktober, tetapi tidak mengungkapkan pabrikan atau bagaimana chip tersebut akan digunakan. Khare mengatakan chip tersebut diproduksi oleh Samsung Electronics, yang telah bermitra dengan IBM dalam penelitian semikonduktor, dan perusahaannya sedang mempertimbangkannya untuk digunakan di watsonx.
IBM tidak menetapkan tanggal kapan chip tersebut dapat tersedia untuk digunakan oleh pelanggan cloud. Akan tetapi Khare mengatakan perusahaan memiliki beberapa ribu prototipe chip yang sudah berfungsi.
IBM telah bergabung dengan raksasa teknologi lainnya seperti Alphabet's Google dan Amazon.com dalam merancang chip AI-nya sendiri. Tetapi Khare mengatakan IBM tidak mencoba merancang pengganti langsung untuk semikonduktor dari Nvidia, yang chipnya memimpin pasar dalam melatih sistem AI dengan data dalam jumlah besar. Sebaliknya, chip IBM bertujuan untuk menjadi hemat biaya pada apa yang oleh orang dalam industri AI disebut inferensi, yang merupakan proses menempatkan sistem AI yang sudah terlatih untuk digunakan membuat keputusan dunia nyata.