Kamis 13 Jul 2023 15:58 WIB

Wacana Pergantian Airlangga Rugikan Konsolidasi Internal Golkar

Isu Munaslub Golkar seolah membuat partai berlambang beringin menjadi kecil.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Foto: dok pribadi
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang bertujuan untuk menggulingkan Ketua Umum Airlangga Hartarto bisa merugikan konsolidasi partai di tengah persiapan menghadapi Pemilu 2024. Wacana itu digulirkan oleh anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam yang mendesak pergantian ketum.

Pengamat politik ARSC, Ikhwanul Maarif, isu Munaslub Golkar seolah membuat partai berlambang beringin menjadi kecil. Hal itu juga menandakan Golkar seakan-akan tidak solid.

"Tentunya ini memunculkan spekulasi dan citra negatif, mengganggu atau bahkan berupaya merubah strategi politik dan konsolidasi partai yang dijalankan oleh Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto. Jika dibaca secara kritis, ini permainan faksi spekulan Partai Golkar yang tidak puas dan ingin meningkatkan nilai tawar mereka terhadap Airlangga, bermain di tikungan terakhir," kata Ikhwanul di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Menurut Ikhwanul, dalam tradisi dan aturan lazimnya partai politik, munaslub hanya dapat berlangsung jika ada sesuatu masalah yang sangat prinsipil dan fundamental. Dia menyebut, Golkar saat ini memiliki nilai tawar dan positioning yang cukup tinggi sebagai partai politik tengah yang menentukan poros koalisi Pilpres 2024.